Berubah Jadi Perumahan, Daerah Resapan Semakin Berkurang SUMBER-Banyaknya pengembang perumahan di Kabupaten Cirebon membuat area persawahan berkurang. Pasalnya, tak sedikit sawah yang berubah menjadi perumahan. Hal ini rupanya menjadi salah satu pemicu banjir di Kabupaten Cirebon. Direktur Yayasan Buruh Lingkungan Hidup Indonesia (YBLHI) Yoyon Suharyo mengaku prihatin dengan keadaan tersebut. \"Saat ini sudah sangat banyak alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan dipastikan pada saatnya nanti akan menyebabkan banjir,\" tuturnya pada Radar, Rabu (18/11). Ia pun menyayangkan karena tak para investor memilih lahan pertanian untuk dijadikan perumahan. \"Adanya fakta demikian, maka konsekuensinya adalah produksi pertanian tidak maksimal dan dampak buruk lainnya area resapan air berkurang sehingga pada saatnya akan menyebabkan banjir,\" jelasnya. Yoyon juga mengimbau agar masyarakat, pengusaha, dan pemerintah bersama-bersama memperhatikan dampak alih fungsi lahan pertanian tersebut. \"Mana yang katanya lahan abadi didengung-dengungkan hingga sekarang tidak jelas arahnya. Perencanaan lahan abadi itu sudah puluhan tahun tapi implementasinya tidak ada,\" sambung dia. Sementara Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan (Distanbunakhut) H Muhidin SP MM mengklaim kebijakan pembuatan lahan abadi untuk pertanian yang berkelanjutan sudah digulirkan. Kebijakan ini diambil sebagai salah satu upaya agar ketahanan pangan Kabupaten Cirebon tidak terganggu. Dijelaskan Muhidin, terdapat 97 ribu hektare lahan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Cirebon. Rencananya akan ada 40 ribu hektare untuk dijadikan lahan abadi. Hal ini dilakukan untuk menjaga keberadaan lahan sawah dan mengendalikan laju alih fungsi lahan. \"Dalam waktu segera, akan segera terwujud nanti akan ada 40 hektare lahan abadi,\" janjinya.(via)
Alih Fungsi Lahan Sebabkan Banjir
Kamis 19-11-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :