KUNINGAN - Makin lunturnya tata krama dan sopan santun di kalangan remaja, membuat Sub Bagian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Subag PPO) Bagian Kesra Setda Kuningan miris dan prihatin. Sebagai bentuk membangkitkan kembali budi pekerti dan etika, kemarin (19/11), Bagian Kesra Setda menggelar saresehan budi pekerti yang diikuti ratusan pelajar SMA dan mahasiswa se-Kabupaten Kuningan. Saresehan yang mendapat respons dari kalangan pendidik serta masih rangkaian Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan tersebut dihelat di Restoran Lembah Ciremai. Bupati Kuningan, Hj Utje Ch Suganda saat membuka saresehan pemuda, mendukung sepenuhnya kegiatan yang berkaitan dengan kepemudaan. Sebab, generasi muda sebagai calon penerus pemimpin bangsa harus memiliki disiplin yang kuat, mandiri serta memiliki akhlak yang mulia. Perkembangan zaman yang semakin canggih juga membuat pola hubungan antarsesama cenderung instan. Dengan kegiatan pembinanan dan menanamkan budi pekerti serta esensi budi pekerti pemuda, diharapkan akan melahirkan pemuda yang memiliki akhlak mulia. “Tidak ada gunanya ketika ada identitas tinggi, berkarya tinggi tetapi tidak memiliki landasa moral. Kita boleh jadi orang sukses tetapi jangan pernah melupakan agama. Pemuda saat ini perlu disentuh dan diingatkan, nilai kejuangan harus bisa implementasikan kepada anak sekarang, karena anak zaman sekarang bersifat instan,” kata bupati di atas podium dengan penuh semangat. Selain bupati, panitia saresehan juga menghadirkan pemateri berkelas lainnya. Yakni Guru Besar STAIN Cirebon, Prof Dr Cecep Sumarna MAg dan pengusaha sukses Direktur CV Waskita Jaya, Hakim Muhamad Suganda SH MSi, serta Kabag Kesra Drs H Toto Toharudin MPd. Toto mengatakan, saresehan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap generasi muda. Melalui pembinanan dan menanamkan budi pekerti sejak dini, diharapkan akan melahirkan pemuda yang memiliki akhlak yang tinggi namun tetap tidak ketinggalan penguasaan teknologi. Kasubag PPO Bagian Kesra, Elon Carlan MPd sebagai penyelenggara menuturkan, dari saresehan pemuda, pelajar dan mahasiswa ini akan lahir rasa nasionalisme, serta pemuda yang memiliki ciri dan akhlak nur kharimah, di mana budi pekerti adalah sebagai kata kuncinya. “Kami berupaya menggairahkan pemuda dari berbagai elemen dalam kesadaran pemuda terhadap jati dirinya. Bahwa sekolah harus lebih gencar dalam memberikan pembinaan budi pekerti, seperti kesan moral. Harapan ke depan, semua orang berpikir kepada program-program yang berpihak kepemudaan,” tutur Elon. Sementara, Guru Besar STAIN Cirebon, Prof Dr Cecep Sumarna MAg dalam pemaparannya menilai, kegiatan seperti ini yang berorientasi kepada kalangan generasi muda adalah langkah yang sangat baik dilakukan oleh pemerintah daerah. Sebab, bagaimanapun juga, pemuda harus diberdayakan, karena soal pemuda atau remaja ini akan ada selalu pada situasi yang dinamis. “Sehingga diperlukan kreativitas berpikir pemuda dan remaja, agar mereka memiliki komitmen yang kuat dalam mengisi pembangunan tanpa meninggalkan jati dirinya,” papar Cecep. Dalam beberapa fase terakhir, dirinya melihat jika Kabupaten Kuningan sudah tidak lagi sebagai tempat yang terasingkan, dalam konteks ekonomi maupun perkembangan lain. Kabupaten Kuningan sekarang sudah berada pada fase yang tentu tidak selalu pada arah positif, tetapi juga ada arah yang sangat berisiko dalam konteks moral dan akhlak masyarakat. “Suka tidak suka, Kuningan sekarang ini sudah menjadi kabupaten yang terbuka. Artinya, budaya apapun bisa masuk. Oleh karena itu pembinaan mental harus dilakukan sejak dini. Kemudian pembentukan karakter adalah langkah paling baik untuk membenduk karakter dasar masyarakat Kuningan,” tegas dia. Lebih lanjut profesor termuda di Indonesia ini menuturkan bagaimana keterlibatan pemuda dalam kekritisannya. “Dari fenomena tersebut, saya menilai seresehan pemuda yang sekarang digelar ini bisa menjadi salah satu cara atau jembatan, bagaimana karakter kebangsaan pada umumnya bisa tetap dipertahankan. Juga tidak gaptek terhadap perkembangan teknologi, informasi dalam konteks sosial budaya,” tandasnya. (ags)
Ratusan Pelajar-Mahasiswa Belajar Budi Pekerti
Jumat 20-11-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :