SUMBER- Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat masih minim. Hal ini ditandai dengan masih tingginya perilaku buang air besar sembarangan. Tak sedikit warga yang buang air di sungai atau bahkan kebun. Kepala Bina Perilaku Kesehatan Lingkungan Dinas Kesahatan Kabupaten Cirebon, H Juju Hermanto MKes menyatakan, tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan di Kabupaten Cirebon masih rendah. Tercatat sebanyak 65 persen warga memiliki jamban atau mandi, cuci dan kakus (MCK). “Baru 45 persen warga yang memiliki sanitasi yang baik. Artinya, masih banyak warga yang melakukan BAB sembarangan,” tuturnya pada Radar, Senin (23/11). Padahal kata Juju, Dinas Kesehatan sering kali memberikan sosialisasi agar mindset masyarakat berubah. Juju juga merasa heran dengan masyarakat yang masih belum memiliki jamban sementara mereka dapat memenuhi kebutuhan sekunder lainnya seperti kendaraan bermotor dan lainnya. “Sudah sering kami imbau agar menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. Dan anehnya lagi yang tidak memiliki jamban mereka mampu mengasur motor dan lainnya. Sementara membuat jamban yang paling menghabiskan biaya sekitar Rp1-2 jutaan tidak bisa,” ungkapnya. Perilaku buang air besar di sungai ini bukan karena rendahnya faktor ekonomi, melainkan karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat di perkampungan. “Bukan karena faktor ekonomi saja. Tapi itu faktor kebiasaan dari sejak dulu. Sebetulnya Pemerintah juga sudah memberikan bantuan sanitasi, MCK maupun WC umum namun lagi-lagi masyarakat belum sadar sehingga fasilitas sosial ini kurang diperhatikan dan akhirnya cepat rusak,” tegasnya. Selain kebiasaan BAB di kebun ataupun sungai, tak sedikit masyarakat yang mandi dan mencuci pakaian di sungai yang sama. Akibatnya, mereka rentan terkena penyakit diare dan pneumonia. (via)
65 Persen Warga Tidak Memiliki MCK
Selasa 24-11-2015,09:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :