Karang Taruna Pasuruan Belajar ke Kuningan

Selasa 01-12-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

  KUNINGAN - Keberhasilan Karang Taruna Desa Cijemit, Kecamatan Ciniru menjadi juara nasional tahun ini, sehingga membuat daerah lain terpikat untuk melakukan studi banding. Jika sebelumnya Karang Taruna Bontang, Kalimantan Timur yang datang, kali ini giliran dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Rombongan dari Pasuruan yang berjumlah 150 orang itu langsung menuju lokasi acara, Restoran Lembah Ciremai, kemarin (30/11). Kedatangan mereka disambut Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan, Ade Priatna, Sekretaris Elon Carlan MPd, dewan pembina Drs H Toto Toharudin MPd serta Kadinsosnaker Drs H Dadang Supardan MPd. Selama berada di Kabupaten Kuningan, rombongan yang menggunakan dua bus tersebut melakukan workshop dan berkunjung ke sentra pembuatan tape ketan di Desa Tarikolot, Kecamatan Cibeureum. Sekretaris Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Pasuruan, Imam Istidjab SPd MPd mengatakan, kedatangan mereka yang menggunakan dua bus, tujuannya untuk mengetahui pengelolaan Karang Taruna Kabupaten Kuningan. Terlebih tahun ini, Kabupaten Kuningan berhasil menjadi juara nasional. Pihaknya sudah tahu jika Karang Taruna Cijemit menjadi juara nasional. Karena itu, jauh-jauh dari Pasuruan, rombongannya ingin mencontoh keberhasilan dalam penataan dan pengelolaan karang taruna di Kabupaten Kuningan. “Di Kabupaten Pasuruna sendiri dengan penduduk 1,6 juta jiwa dan memiliki 2.600 sampai 2.700 perusahaan dan pada tahun 2015, memiliki investasi sebesar Rp11 triliun. Sehingga dengan banyaknya perusahaan berskala nasional bisa mengurangi angka pengangguran. Diharapkan dengan studi banding ini, Karang Taruan Kabupaten Pasuruan bisa menjadi juara pada tingkat provinsi maupun nasional di tahun mendatang. Kami berusaha belajar ke Kuningan dalam tata cara mengelola karang taruna,” terang Imam. Ade Priatna mengaku sangat senang dengan kunjungan rekannya dari Karang Taruna Kabupaten Pasuruan. Keberhasilan menjadi juara nasional, membuat Kabupaten Kuningan dilirik daerah lain. Apalagi, Bupati Hj Utje Ch Suganda akan menerima penghargaan dari Karang Taruna Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur, bulan depan. “Sebelum dari Pasuruan, kami juga menerima kunjungan dari Bontang, Kalimantan Timur. Ke depan pasti banyak daerah yang akan memilih Kabupaten Kuningan sebagai lokasi studi banding Karang Taruna. Ditambah lagi ibu bupati akan menerima penghargaan,” papar Ade. Di hadapan peserta studi banding, dia menjelasakan bahwa Karang Taruna Kuningan lebih menitikberatkan kepada wirausaha baru dan home industry. Selain itu, dengan adanya karang taruna bisa meminimalisir angka pengangguran, dalam rangka mendongrak klasifikasi indek pembangunan manusia pada sektor ekonomi. “Kita lebih cenderung bagaimana menciptakan ekonomi kreatif di kalangan generasi muda. Sehingga, pemuda bisa berfikir secara mandiri dengan menciptakan lapangan usaha sendiri melalui ekonomi kreatifnya,” ungkap dia. Elon Carlan menyebutkan, ada beberapa produk unggulan di Karang Taruna Kuningan. Di antaranya program isbat nikah, menikahkan pasangan nikah siri, program membentuk bank darah di desa, kecamatan dan kabupaten,  membentuk bank data penyandang sosial, mendata pendonor darah pemula remaja, di mana untuk tahun ini memiliki 1.000 anggota pemuda. “Melalui karang taruna, kami berusaha untuk lebih bergerak di bidang sosial. Suport yang sangat besar dari ibu bupati dan pemkab juga semakin menebalkan keyakinan kami memajukan karang taruna demi masyarakat,” ujarnya. Majelis Pembina Karang Taruna, Drs H Toto Toharudin MPd menambahkan, pihaknya terus mendorong apa yang diprogramkan oleh karang taruna. Untuk tahun depan, Karang Taruna Kabupaten Kuningan berencana melakukan penguatan peran pemuda. Kemudian mendorong adanya regulasi di desa dengan menyediakan anggaran yang pro kepada pemuda. Jangan sampai di dalam APBDes, para kuwu dan BPD hanya memfasilitasi pada pembangunan fisik, tetapi SDM-nya dilupakan. Karena di dalam UU Desa, yang menjadi pilot unggulan adalah badan usaha milik desa (Bumdes). “Saya berharap, BPD dan pemdes miliki regulasi, agar Bumdes ini didorong dan dikuatkan oleh pemuda dalam hal ini karang taruna. Sehingga, karang taruna tidak hanya sekadar papan nama namun bisa menjadi pengurus Bumdes,” harap Toto. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait