KUNINGAN - Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, selalu dipadati pengunjung selama musim libur Natal ini, bahkan jumlahnya mengalami peningkatan cukup signifikan. Seperti diungkapkan salah seorang pemandu museum Maman Rukmana, jumlah pengunjung museum selama libur Natal ini mencapai seribu orang lebih setiap harinya. Sedangkan pada hari libur biasa jumlah pengunjungnya hanya ratusan orang saja, kalaupun paling banyak mencapai 500 orang. \"Sebagian besar pengunjungnya warga luar Kuningan yang sedang berlibur dari beberapa objek wisata dan menyempatkan mampir ke sini. Peningkatannya hingga dua kali lipat dari hari libur biasa,\" ujar Maman, Minggu (27/12). Kondisi seperti ini, kata Maman, merupakan hal yang biasa terjadi setiap libur nasional, apalagi saat ini berbarengan dengan libur sekolah. Oleh karena itu, sejumlah persiapan telah dilakukan untuk menyambut lonjakan pengunjung tersebut salah satunya mengerahkan seluruh petugas pemandu yang berjumlah 12 orang. \"Jumlah petugas museum sebanyak 12 orang dan semuanya memahami tentang seluk beluk sejarah Gedung Perundingan Linggarjati. Pada saat kondisi seperti ini, semuanya bisa difungsikan sebagai pemandu yang siap memberikan penerangan tentang sejarah dan seluk beluk isi museum kepada pengunjung,\" ujar Maman. Menurut Maman, para pengunjung museum terbagi dalam dua kelompok, yaitu yang hanya ingin melihat-lihat isi dan benda-benda di dalam museum dan yang ingin mengetahui benar tentang sejarah Perundingan Linggarjati. Para pemandu tadi yang akan dengan senang hati menyambut para pengunjung kelompok kedua tersebut dan menerangkan tentang segala perihal sejarah Perundingan Linggarjati. Meski ada peningkatan jumlah pengunjung hingga dua kali lipat, namun tak ada fasilitas tambahan apa pun yang dilakukan pengelola museum untuk menyambut pengunjung. Hal tersebut, kata Maman, untuk mempertahankan keaslian dan nilai historis yang dapat dirasakan oleh para pengunjung. Begitu pun tiket masuk ke museum tersebut tidak berubah. Untuk dewasa masih Rp 2.000 dan anak-anak Rp 1000 saja. Sementara itu salah seorang pengunjung asal Indramayu, Beni, mengaku sengaja membawa keluarganya ke museum sepulang berekreasi dari pemandian air panas di Sangkanurip. \"Sekalian lewat mau pulang, saya ajak saja anak-anak ke museum sekalian mengingat-ingat pelajaran sejarah di sekolah,\" kata Beni. Seperti diketahui, Gedung Perundingan Linggarjati berlokasi sekitar 1 Km dari objek wisata Linggarjati Indah. Di dalamnya kita akan melihat foto-foto yang menceritakan peristiwa perundingan Linggarjati pada tahun 1946 antara Pemerintah Indonesia dengan Kolonial Belanda. Selain itu kita juga akan melihat meja dan kursi serta kamar yang pernah digunakan para delegasi perundingan seperti Sutan Syahrir, Mr Susanto Tirtoprodjo, Dr A.K Gani, Mr Moehamad Roem sebagai perwakilan Indonesia dan Prof. Ir.Schermerhorn, Dr Van Mook, Mr Van Pool dan Dr F. De Boer dari Belanda. Gedung tersebut menjadi saksi bisu sejarah bangsa Indonesia dimana pernah berlangsung peristiwa perundingan antara pemerintahan Indonesia dan pemerintahan Belanda yang menghasilkan naskah Linggarjati yang salah satu isinya adalah pengakuan secara de facto wilayah Republik Indonesia meliputi Jawa, Sumatera dan Madura oleh pihak Belanda. (taufik)
Libur Natal, Pengunjung Gedung Perundingan Linggarjati Melonjak
Senin 28-12-2015,02:18 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :