RS, Pasar dan Akses Jalan Jadi Sorotan BANJARAN – Infrastruktur di wilayah selatan Kabupaten Majalengka, masih tertinggal. Keberadaan rumah sakit, pasar dan akses jalan yang baik, menjadi tuntutan sejumlah pengurus Badan Permusyawratan Desa (BPD), kepala desa dan camat. Ketua BPD Cimeong, M Ihim SPd, mengungkapkan, masyarakat di meminta adanya rumah sakit di wilayah selatan. Sebab, akses warga terhadap pelayanan kesehatan saat ini cukup sulit. Hal ini disampaikannya dalam rapat kordinasi di aula Kecamatan Banjaran yang dihadiri Wakil Bupati, Dr H Karna Sobahi MMPd. “Kami juga membutuhkan bantuan pengerasan jalan yang dapat menghubungkan antara Desa Cimeong dengan Desa Kagok dan pengerasan jalan yang menghubungkan antara Desa Cimeong dengan Desa Haurgeulis Kecamatan Bantarujeg,” ujar dia, Kamis (16/2). Hal senada diungkapkan pula oleh Kepala Desa Darmalarang, Nurapandi, yang mendesak pemkab memprioritaskan perbaikan jalan yang menghubungkan antara Desa Darmalarang dengan Desa Sangiang. Sebab, akses jalan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. “Jalan tersebut merupakan salah satu sarana yang vital untuk menunjang kelancaran komunikasi, transportasi, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya. Ketua BPD Desa Kagok, O Sunaryo SAg juga mengusulkan kepada Pemkab Majalengka, agar di wilayah Kecamatan Banjaran dibangun pasar. Sebab, sejak berdirinya Kecamatan Banjaran hingga sekarang belum ada sarana pasar. “Masyarakat juga meminta di wilayah ibu kota Kecamatan Banjaran dibangun jalan lingkar. Dan yang tidak kalah penting, warga mengharapkan pembangunan rumah sakit di wilayah selatan,” bebernya. Camat Banjaran, Durahman SAg MM mengungkapkan, masyarakat di wilayah Kecamatan Bantarujeg, Malausma, Lemahsugih, Cingambul, Cikijing, dan Talaga, mengeluhkan infrastruktur yang kondisinya rusak parah. “Masyarakat sangat mengharapkan adanya pembangunan dari pemerintah,” imbuhnya. Sementara itu, Wakil Bupati, DR H Karna Sobahi MMPd mengatakan, misi pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, terus diupayakan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah reformasi birokrasi, optimalisasi otonomi desa, pembangunan sarana infrastruktur dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat. “Kami terus mengupayakan meningkatkan kualitas kehidupan beragama, dalam mewujudkan masyarakat Majalengka beriman dan bertakwa, meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan,” paparnya. (har)
Infrastruktur Wilayah Selatan, Masih Tertinggal
Jumat 17-02-2012,03:43 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :