Gas 12 Kg Turun Malah Rugi

Rabu 06-01-2016,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KUNINGAN - Seperti halnya harga BBM, turunnya harga gas 12 kilogram tidak mendapat respons dari masyarakat. Hal serupa juga terjadi pada harga bright gas ukuran 5,5 kilogram. Warga justru menginginkan harga gas turun hingga semurah mungkin. Selama ini, gas 12 kilogram jarang digunakan oleh warga karena mayoritas menggunakan gas 3 kilogram atau gas melon. “Ah, biasa saja. Karena mungkin turunnya hanya Rp6.000 per tabung. Jadinya tidak ada respons. Kalau harganya menjadi Rp100 ribu, saya kira pasti ramai, banyak warga yang mencarinya. Bahkan bisa ramai-ramai pindah ke gas paling murah,” ucap Nana, pengelola pangkalan gas 12 kilogram kepada Radar, kemarin (5/1). Selama ini, di tempatnya yang paling ramai adalah gas melon. Andai gas 12 kilogram semurah seperti gas melon, seperti contoh harga Rp100 ribu, maka pembeli pasti ramai. Justru dia menyebutkan, banyak pangkalan lain yang mengeluh karena gas 12 kilogram dengan harga lama masih tersedia. Bagi pedagang, meski turun hanya Rp6.000 per tabung, kalau jumlahnya banyak pasti rugi. “Kalau tidak ada perubahan yang signifikan, warga menengah ke atas yang menggunakan gas 12 kilogram selamanya. Warga menengah ke bawah akan terus menggunakan gas melon,” jelasnya. Sementara itu, Lilik Triwahyuningsih, salah seorang admintrasi di PT Rejeki Indo Alam selaku agen gas di Kuningan menyebutkan, gas hanya turun Rp6.000 per tabung atau dari Rp137 ribu menjadi Rp131 ribu. “Yang beli gas ya itu-itu saja. Selama ini meski turun tidak ada peningkatan pelanggan. Semua yang beli adalah pelanggan tetap,” jelasnya. Sekadar informasi, bagi sebagian pedagang, terutama pangkalan, ketika ada perubahan harga yang tiba-tiba seperti sekarang ini, membuat mereka rugi. Pasalnya, meski masih ada stok, harga yang ditetapkan adalah harga baru. “Saya pernah rugi Rp400 ribu gara-gara harga tiba-tiba turun. Sedangkan stok masih banyak. kalau sudah begini hanya bisa pasrah,” ucap Nono, salah satu pemilik pangkalan gas. Dari pantauan Radar, meski pedagang banyak yang beromzet di atas Rp1,5 juta per bulan, tapi mereka tetap memilih gas melon sebagai bahan bakar. b agus mustawan/Radar Kuningan TERSEDIA: Gas 12 kilogram  turun Rp6.000 per tabung. Penurunan itu tidak direspons. Malah banyak penjual yang rugi karena stok lama masih tersedia.

Tags :
Kategori :

Terkait