Harga Ikan Asin Siap-siap Naik

Selasa 21-02-2012,02:57 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SURANENGGALA – Harga ikan asin saat musim hujan masih stabil. Namun, menghadapi musim kemarau nanti, petani dan pedagang ikan asin memperkirakan harga ikan asin akan mengalami lonjakan. Hal ini akibat sedikitnya tangkapan ikan di sekitar perairan Bondet, Suranenggala, saat musim kemarau. Musim kemarau yang hampir datang membuat para pembuat ikan asin senang sekaligus berupaya lebih keras. Pasalnya, pada musim kemarau yang akan datang, harga ikan asin cenderung mengalami kenaikan. “Musim hujan justru ikan asin laku. Sedangkan saat musim kemarau ikan asin menjadi kurang laku,” ujar pembuat ikan asin, Carmadi kepada Radar di rumahnya, blok Kertasari Desa Mertasinga, Senin (20/2). Carmadi menceritakan, saat musim penghujan, ia sering harus meminta kiriman ikan dari daerah lain seperti Indramayu dan Tegal. Bahkan, tidak jarang sampai meminta kiriman dari Ciasem, Subang. “Di perairan laut Bondet ikannya sedikit,” ucapnya. Saat musim hujan, lanjutnya, permintaan masyarakat dan pedagang ikan asin semakin bertambah. Karena pada musim hujan, rasa ikan asin berbeda dengan rasa ikan asin saat musim kemarau. Menurutnya, ikan asin musim hujan menjadi terasa lebih gurih karena asinnya hilang akibat hawa dingin pada musim hujan. Sementara, pada musim kemarau semakin membuat asin akibat hawa panas yang ada. Ikan asin hasil olahan Carmadi, banyak didistribusikan ke pasar dan toko-toko di sekitar Jalan Lawanggada maupun Jalan Pekalipan. Dalam sehari, Carmadi mengaku dapat menghasilkan ikan asin rata-rata 80 kg sampai 1 kuintal. Meskipun ikan asin di saat musim hujan lebih dicari pembeli, namun dalam proses pengeringannya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan saat musim kemarau. “Saat musim hujan butuh waktu 2 sampai 3 hari. Sedangkan saat musim kemarau hanya butuh 1 hari saja,” ujarnya. Ia menjual Ikan asin dengan kualitas baik basah seharga Rp4 ribu/kg. Sedangkan untuk ikan asin kualitas baik kering mencapai Rp5 ribu/kg. “Ikan asin kering lebih mahal dari ikan basah karena ikan asin basah biasanya menyusut. Saat musim hujan, ia mengaku Nelayan omzetnya bisa mencapai Rp700 sampai Rp800 ribu/hari. Saat dicek di pasar, harga ikan asin dianggap masih stabil. Menurut salah satu pedagang ikan asin di Pasar Celancang, Suminta, harga ikan asian variasi berdasarkan kualitas dan jenisnya. Untuk jenis ikan hasil nelayan Bondet, ia mengaku menjualnya seharga Rp15 ribu/kg. “Ikan dari Bondet itu namanya Kuniran. Karena ikannya diolesi kunir,” terangnya. Menurutnya, ikan asin model tawar lebih mahal dibandingkan ikan asin model asin. Pasalnya, ikan asin hasil proses tawar tidak menggunakan garam, sedangkan ikan asin dengan proses pengasinan menggunakan garam. “Hasil proses tawar lebih berat dan segar. Rasanya lebih gurih, jadi lebih mahal harganya,” ungkapnya. Saat ini, harga ikan asin masih stabil. Namun, Suminta memprediksi harga ikan asin akan lebih mahal saat musim kemarau tiba. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait