Diduga Dirampok Sebelum Sampai Tujuan
CIREBON - Aksi brutal di atas kereta api (KA) dialami Irfanudin (31), warga Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Korban ditemukan tergeletak lemas di samping rel kilometer 213, Stasiun Cangkring, Blok Sibuaya, Desa Sarabau, dengan kondisi bersimbah darah akibat luka bacok di seputar lehernya, Senin (20/2).
Melihat korban yang sedang kesakitan, polisi lalu membawanya ke RSUD Gunungjati. Pantauan Radar, korban mengalami luka parah di bagian leher belakang, hingga hampir menembus telinga dan nyaris putus. Diduga, korban dibacok menggunakan senjata tajam. Selain itu jari kelingking dan jari manis tangan kiri juga mengalami luka hebat. Beruntung, korban saat itu masih sadarkan diri. Dengan menahan sakit sambil merintih dia mendapat pertolongan medis di Instalasi Gawat Darurat RSUD Gunungjati. Dia belum bisa dimintai keterangan, terkait dengan luka yang dialaminya itu.
Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar SIK Msi didampingi Kapolsek Plered, AKP Tutu menyebutkan, Irfan penumpang kereta barang cepat, KA 1013 F, jurusan Surabaya-Tanjung Priok (Jakarta), dengan nomor tiket 2\\3 ini, diduga menjadi korban perampokan yang dilakukan di dalam kereta api. Lebih lanjut Tutu mengatakan, korban ditemukan masinis KA tengah tergeletak di samping rel kilometer 213, Stasiun Cangkring, Blok Sibuaya, Desa Sarabau. Senin (20/2), sekitar pukul 10.15.
Sementara itu, Armad. (32), petugas kebersihan Stasiun Cangkring menuturkan, dirinya tidak mengetahui persis kejadian tersebut. Ia hanya dimintai petugas kereta api untuk melapor ke polisi, sesaat setelah penemuan korban.” Saya gak tahu kalau ada korban perampokan, saya cuma disuruh lapor. Ya sudah saya ke kantor polisi,” ungkapnya.
Armad melanjutkan, tak lama polisi datang dan langsung mengevakuasi korban ke RSUD Gunungjati Kota Cirebon.
Sampai berita ini ditulis tadi malam, korban masih tergeletak tak berdaya di ruang perawatan RSUD Gunungjati.(atn)