Ya Ampun, Absensi PNS Kota Cirebon Masih Banyak Pakai Manual

Selasa 26-01-2016,12:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN – Titip absen di kalangan CPNS Kota Cirebon masih memungkinkan terjadi. Pasalnya sampai sekarang, absensi mereka masih banya yang belum menggunakan absen sidik jari (finger print). Kepala BK-Diklat Kota Cirebon Anwar Sanusi SPd MSi mengatakan, absen finger print belum dilakukan seluruh SKPD. Termasuk di dalamnya Sekretariat Daerah (Setda). Karena itu, penerapan sistem ini menunggu dari setda balaikota. “Kita masuk menunggu setda balaikota. Ada gangguan elektronik,” ucapnya kepada Radar, beberapa waktu lalu. Akhir Januari 2016 ini, lanjut Anwar, akan diluncurkan absen finger print dengan koneksi ke BK-Diklat. Menurut Anwar, absen tanda hadir menjadi instrumen wajib bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Karena itu, BK-Diklat Kota Cirebon sudah memberikan surat edaran sejak tahun 2014 agar absen finger print (elektronik) dipasang seluruh SKPD. Tidak hanya sulit dimanipulasi, absen elektronik ini nantinya tersambung langsung dengan BK-Diklat. Dari absen ini, penerapan sanksi disiplin akan diberikan sesuai tingkat kesalahan. Target semula tahun 2015 sudah menggunakan finger print dan terhubung. Namun, Anwar mengakui target tersebut meleset karena beberapa hal teknis. Seperti spec finger print tidak sesuai kualifikasi, faktor cuaca dan lainnya. Pria berkacamata ini menyebutkan, kenaikan gaji ASN harus diiringi dengan peningkatan kinerja. Tidak hanya absen elektronik, BK-Diklat menerapkan sistem digitalisasi untuk arsip, data, kenaikan pangkat tepat orang dan waktu, hingga kenaikan gaji berkala. Selain untuk seluruh SKPD, absen finger print wajib diterapkan sekolah dan puskesmas. Kepala Bidang Informatika Kepegawaian (Inka) BK-Diklat Kota Cirebon Yoyoh Rokayah SSos MSi mengatakan, meskipun belum seluruh SKPD menggunakan absen finger print, Yoyoh memasang target finger print akan diterapkan di seluruh sekolah dan puskesmas pada pertengahan 2016. “Sosialisasi sudah dilakukan. Dari 75 SKPD dan perusahaan daerah, baru 85 persen yang pakai finger print,” terangnya. Finger print sangat penting sebagai tolak ukur peningkatan disiplin pegawai di era ASN. Jika tidak dimulai dari sekarang, Yoyoh tidak yakin disiplin pegawai akan meningkat. (ysf)  

Tags :
Kategori :

Terkait