MANCHESTER – Inilah bukti bahwa kualitas tim Liga Champions memang lebih baik ketimbang Europa League. Manchester City yang tersingkir di fase grup Liga Champions menunjukkan perbedaan kualitas tersebut ketika menjamu FC Porto di Etihad kemarin dini hari WIB.
Porto yang merupakan juara Europa League musim lalu dibantai dengan skor telak 4-0 (1-0), di leg kedua babak 32 besar. City pun menjadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar. City lolos dengan agregat 6-1 karena pada leg pertama di markas Porto mereka juga menang 2-1. Di fase berikutnya, City akan menghadapi pemenang antara klub Polandia Legia Warsawa melawan wakil Portugal Sporting Lisbon.
Pada laga kemarin City sudah menunjukkan gelagat pesta ketika laga baru berjalan 19 detik melalui gol Sergio Aguero. City semakin merajalela di babak kedua. Mereka unggul 2-0 pada menit ke-76 melalui Edin Dzeko. City kian diuntungkan dengan kartu kuning kedua yang dijatuhkan kepada bek Porto Rolando di menit ke-77. Dua gol tambahan pun berhasil disarangkan David Silva (84’) dan David Pizarro dua menit berikutnya.
“Ini malam yang menyenangkan, tetapi tidak mudah. Porto tetaplah salah satu tim hebat di Eropa dan mereka bermain bagus. Senang rasanya terus melaju ke babak berikutnya,” papar Roberto Mancini, seperti dilansir AFP.
Kemenangan itu semakin menguatkan ambisi City menjuarai Europa League. “Kami ingin menuju ke final meski itu sulit. Dengan tim seperti Manchester United, Valencia, dan Schalke bermain di sini, rasanya seperti Liga Champions,” kata Mancini.
Vitor Pereira, pelatih Porto kurang sreg dengan beberapa keputusan wasit. Terutama soal diusirnya Rolando akibat protes kerasnya. Rolando menganggap gol kedua City yang dicetak Dzeko tidak sah. Cederanya Nicolas Otamendi juga membuat mereka kesulitan.
“Hasil ini seperti sebuah kebohongan. Mereka mencetak empat gol pada semua pertandingan di mana kami sangat dekat dengan gol. Tapi, setelah Otamendi cedera dan Rolando dikeluarkan wasit, kami mulai tak terorganisasi,” papar Pereira. (ham/c2/bas)