PANGURAGAN - Pasar jangkrik rupanya saat ini masih terbuka lebar. Namun belum banyak orang yang melirik bisnis ini.Banyak permintaan setiap harinya yang tidak bisa dipenuhi semuanya. Seperti peternak jangkrik di Desa Panguragan Wetan, Blok 5, Kec Panguragan yang masih kewalahan dalam memenuhi permintaan dari konsumen. Peternak jangkrik yang baru 2 bulan berdiri ini belum mampu memenuhi permintaan dari luar kota yang mencapai 4 kwintal dalam sehari. Pengiriman tersebut dikirim ke Tasik, Bekasi, Tanggerang, bahkan Surabaya. Peternak yang berada di Panguragan hanya bisa mengirim jangkrik sebanyak 1,5 kwintal saja. Saklan (45), semula hanya sopir angkot jurusan Plered-Gunung Sari. Namun karena terinspirasi dari anaknya yang membaca dari google, ia langsung menjual angkotnya senilai Rp25 juta dan langsung dijadikan modal untuk beternak jangkrik. Kini, Saklan sudah mempunyai karyawan empat untuk membantunya mengurusi jangkrik karena dirinya masi kewalahan dengan permintaan pasarnya. Awalnya Saklan hanya mempunyai 30 kotak tempat peternakan, saat ini saya akan buat 150 kotak, dengan 30 kotak yang ada, dan setiap kotaknya ada 2 kilogram jangkrik atau terdapat 10 paket yang isinya satu paket 2 0ns. Dengan jangkrik yang berukuran masih kecil dan setelah satu bulan baru bisa dijual dengan perkilonya mencapai Rp50 ribu. Untuk Surabaya, menurut Saklan, permintaannya jangkrik yang sudah berbentuk tepung. Sehingga ia akan mempersiapkan mesin penggiling juga, sehingga permintaan dari Surabaya bisa dipenuhi. “Kami juga akan bekerja sama denga peternak dari Gegesik dan Panguragan untuk memenuhi permintaan pasar,” katanya.(cecep)
Jual Angkot untuk Ternak Jangkrik, Baru 2 Bulan Hasilnya…
Sabtu 20-02-2016,06:15 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :