PANGURAGAN - Ironis sekali keadaan nenek ini. Ditinggal mati muda oleh suaminya yang bernama Sariman, dan ditinggal pergi anak-anaknya, nenek Kurni (75) kini tinggal hanya seorang diri. Mendiami sebuah gubug di tengah-tengah pekarangan tanpa listrik, di belakang kandang kambing, di Blok 1, Desa Panguragan Wetan, Kec Panguragan. Semenjak lahir, nenek Kurni (75) tinggal di rumahnya. Namun hingga sekarang belum juga direnovasi sepenuhnya, hanya perbaikan beberapa bagian saja. Meskipun Panguragan daerah yang perkembangannya sangat pesat, rumah nenek ini tampaknya belum mendapat perhatian kusus dari pemerintah. Nenek Kurni mengatakan, kalau musing hujan banjir sampai masuk rumah hingga ketinggian sebetis kaki dewasa. “Mau diberesi gimana rumahnya, saya tidak ada uang.Untuk makan sehari hari aja dikasih orang,” katanya. Bahkan, hingga air putih pun minta sama tetangga karena persesiaan air bersih tidak ada. “Kalau saya mendapatkan bantuan dari desa hanya raskin 8 ons setiap satu bulan dan disuruh menebus raskin Rp2500. Lalu saya jual ke warung seharga Rp5000. Untuk beli nasi dan hanya bisa mencukupi 1 hari itu juga sampai kurang,” ujarnya. Nenek Kurni sebetulnya memilik 4 orang anak yang semuanya tinggal di perantauan. Anaknya ada yang tinggal di Padang dan di Banten. Tapi, kata Kurni, anak-anaknya itu jarang pulang. “Paling 3 tahun sekali, dan ngirim uang 3 bulan sekali cuma 100 ribu,” kata Kurni memelas. Kurni melanjutkan dirinya sudah ngomong kepada kuwu untuk memperhatikan rumahnya. Namun, menurut nenek ini, Pak Kuwu bilang nanti kalau rumahnya sudah roboh baru akan diperbaiki. Kuwu Desa Panguragan Wetan, Faridah mengatakan pihaknya sudah mengupayakan dari tahun tahun lalu untuk mengajukan rutilahu untuk nenek Kurni. “Tahun sekarang akan diperbaiki dengan dana bantuan dari desa karena rutilahunya tidak pernah dapat,” katanya.(cecep)
Suami Meninggal, Anak-anak Pergi; Nenek Ini Tinggal Sendiri di Belakang Kandang Kambing
Senin 07-03-2016,18:54 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :