MANCHESTER – Manchester United sudah tersingkir dari Europa League. Mereka juga masih tercecer di peringkat keenam klasemen sementara Premier League. Jelas United membutuhkan perjuangan yang ekstrakeras agar musim depan tidak hanya menjadi penonton di Liga Champions.
Apalagi, saat ini United tertinggal empat poin oleh tim penghuni zona Liga Champions (empat besar). Gap itu bisa semakin jauh. Sebab, malam nanti mereka harus melawat ke Etihad untuk menghadapi rival sekota Manchester City (tayangan langsung SCTV pukul 23.00 WIB).
Derby Manchester edisi ke-170 itu pun menjadi arena pertaruhan bagi United. Jika gagal menaklukkan City, impian berlaga di Liga Champions pun hanya tinggal mimpi. Apalagi, setelah melawan City, sejumlah lawan berat sudah menghadang Setan Merah –julukan United. Yakni, Everton (3/4) dan Tottenham Hotspur (10/4).
Louis van Gaal sendiri awalnya optimistis bisa menempati posisi top three (tiga besar) pada akhir musim. Namun, melihat performa United yang belum pernah menang dalam empat laga terakhir di semua ajang, Van Gaal pun tidak yakin target tersebut bisa terpenuhi. ’’Saya pikir memang demikian,’’ kata Van Gaal kepada Mirror. ’’Kami sekarang empat poin di belakang City. Kami harus menang (melawan City) agar gap tidak terlalu lebar,’’ tuturnya.
Ancaman kelelahan membayangi skuad United. Sebab, Jumat lalu (18/3) mereka bertarung dengan Liverpool di leg kedua babak 16 besar Europa League. Sejumlah pemain kunci, antara lain Wayne Rooney dan Ashley Young, sudah pasti absen. Ander Herrera juga diragukan bisa tampil karena masih menjalani pemulihan cedera otot paha. Catatan pertemuan pun tidak berpihak kepada United.
Dalam dua musim terakhir, United selalu kalah di Etihad. Nah, jika malam nanti mereka menelan kekalahan ketiga, memori dua musim lalu bisa terulang. Yakni, United harus absen di Liga Champions. ’’Ya, ini laga do or die bagi kami. Dengan sisa laga yang tidak banyak (8 pekan), tidak boleh ada lagi tiga angka yang hilang,’’ ucap Van Gaal sebagaimana dikutip dari ESPN.
Van Gaal menegaskan, pemainnya sudah melupakan kegagalan di Europa League. Dia juga menjamin rendahnya efektivitas serangan timnya dalam dua leg ketika menghadapi Liverpool tidak akan terulang malam nanti. Whoscored mencatat, hanya 18,1 persen efektivitas serangan United dalam dua leg melawan Liverpool. Angka itu jauh lebih rendah daripada efektivitas United dalam lima laga sebelum duel dengan Liverpool itu. United mampu mencatat 28,1 persen efektivitas serangannya.
’’Kalian pikir setiap laga itu sama? Jelas beda. Berbeda pemainnya, wasitnya, dan situasi yang dihadapinya. Lawan Liverpool beda dengan City,’’ ujar The Iron Tulip –julukan Van Gaal.
Mantan pelatih timnas Belanda itu lega dengan absennya Vincent Kompany karena cedera betis. Minus Kompany, City akan menduetkan Nicolas Otamendi dan Martin Demichelis di posisi center back.
Statistik Sky Sports mencatat, 80,6 persen kebobolan City terjadi saat Kompany absen. Van Gaal tinggal mengharapkan Marcus Rashford, Anthony Martial, Juan Mata, atau Anders Lingard yang menuntaskan statistik tersebut. ’’Kami akan mencoba menekannya sejak menit awal,’’ lanjutnya.
Tetapi, Jese Lingard meminta rekan setimnya tidak memedulikan kondisi lawan. Winger United itu juga berharap agar United bisa memanfaatkan peluang set piece. Sebab, banyak peluang dari bola mati yang gagal dimaksimalkan. Perinciannya, dari tujuh kali set piece, hanya satu gol yang terjadi.
Set piece itu bisa kembali diandalkan dengan City tanpa Kompany. ’’Kesalahan melawan Liverpool sudah terjadi. Sekarang bagaimana caranya kami harus menatap Etihad dengan mindset yang benar dan game plan lebih kreatif lagi,’’ harapnya.
Sebaliknya, City sudah menunggu United dengan optimisme tinggi. Itu seiring dengan sukses mereka meraih tiket perempat final Liga Champions kali pertama. Gelandang City Fernando dalam situs resmi klub menegaskan, dirinya dan rekan-rekan ingin melanjutkan euforia di pentas Eropa saat menjamu United. ’’Bukan sekadar mencari jalan ke Liga Champions, ini soal kebanggaan lokal. Fans ingin kami memenangi laga dan mengangkangi United,’’ koar Fernando.
Berbeda dengan Van Gaal. Manuel Pellegrini di kubu City tidak mau terlalu jauh berpikir tentang Liga Champions musim depan. Pelatih yang menjalani musim terakhir di City itu menyatakan, kemenangan di laga derby kali ini lebih berdampak kepada motivasi para pemainnya. Terutama, untuk delapan laga Premier League selanjutnya.
Termasuk untuk mengancam Leicester, Tottenham, dan Arsenal di top three. ’’Ini (kemenangan atas United) secara psikologis akan memompa motivasi kami untuk mengejar gelar juara Premier League,’’ klaim Pellegrini. Dengan gap 12 angka dari Leicester, Pellegrini menilai, masih terbuka peluang dalam delapan laga berikutnya.
Tetapi, tanpa mengecilkan kans United, Pellegrini menyatakan bahwa laga derby selalu berbahaya. Menurut dia, United masih berpeluang menahan asa City untuk merangsek ke peringkat yang lebih tinggi lagi. ’’Yang membedakan hanya kebugaran kami. Pemain kami punya 24 jam lebih lama waktu rest-nya daripada United. Itu akan sangat menguntungkan,’’ katanya. (ren/c4/bas)