CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon bakal kesulitan melakukan proses tanam pangan. Kemungkinan kendala tersebut diperkirakan pada bulan April dan Mei mendatang. Pasalnya, dua bulan itu memasuki musim kemarau. Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunakhut) Kabupaten Cirebon, Ir Wasman MM mengatakan, pada bulan Juni dan Juli masa pertumbuhan tanaman padi, ketersediaan air harus terpenuhi. Jika suplai air tidak terpenuhi, maka besar kemungkinan potensi gagal panen pun besar. “Kita berharap, ketika memasuki musim kemarau, Waduk Jatigede bisa mengairi wilayah persawahan di Kabupaten Cirebon. Paling tidak, yang kita butuhkan aliran air dari Waduk Jatidege untuk 20 ribu ha sawah,” ujar Wasman. Dia mengaku, tidak mengetahui berapa debit air yang akan diberikan Waduk Jatigede. Sebab, yang mengatur itu adalah BBWSCC. Tapi, ketika proses pengairan berjalan lancar, maka potensi tanam padi yang sebelumnya hanya dua kali bisa menjadi tiga kali. “Panen padi di Kabupaten Cirebon tidak merata, ada yang dalam satu tahun dua kali tanam, ada juga yang tiga kali tanam, tergantung dari ketersediaan air. Apakah area pesawahan itu dekat dengan saluran irigasi, sungai dan sumber air atau tidak,” jelasnya. Wasman mengungkapkan, produksi tanaman padi setiap tahunnya meningkat, lantaran ada intensifikasi perbaikan teknologi budidaya. Saat ini, daerah yang sedang musim panen di bulan Maret ini di Kecamatan Dukupuntang, Gempol, Lemahabang, Karangsembung dan Karangwareng. “Kemungkinan besar panen raya akan dilakukan pada bulan April. Mengenai berapa harga beras hasil tanam petani, itu akan diamankan oleh bulog,” katanya. Ditambahkannya, sasaran tanam di musim rendeng pada bulan Oktober sampai Maret (okmar) tahun 2015/2016 sekitar 45.500 ha. Namun, pada kenyataannya di lapangan, justru meningkat menjadi 45.771 ha. “Artinya, sasaran tanam sudah 100 persen lebih. Sementara sampai saat ini tanaman padi yang baru dipanen baru 2.195 ha,” pungkasnya. (sam)
Keburu April, Masa Tanam Menjadi Sulit
Kamis 24-03-2016,15:08 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :