Taiwan Masih Negara Favorit Tujuan TKI Asal Cirebon

Rabu 30-03-2016,09:44 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Gaji yang tinggi nampaknya masih menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengadu nasib di luar negeri. Meski risiko yang diterima lebih besar. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon, mayoritas tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja ke luar negeri merupakan perempuan. Sebanyak 8.360 perempuan menjadi tenaga kerja wanita di luar negeri. Sementara laki-laki hanya berjumlah 495 orang. Itu berarti rasio perbandingannya perempuan bekerja ke luar negeri 1 berbanding 16. Tak pelak hal ini pula yang memicu tingkat kekerasan terhadap tenaga kerja wanita (TKW). Belum lagi permasalahan TKI yang berangkat secara ilegal. Kepala Disnakertrans Kabupaten Cirebon H Denny Agustin didampingi Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja H Prihatna Sudarma mengatakan kasus kekerasan yang muncul dalam beberapa bulan terakhir itu merupakan sisa terdahulu dari TKW yang berangkat ke Arab Saudi. \"Kita imbau agar TKW ini bisa berangkat melalui perusahaan yang legal. Karena dengan begitu kalau ada masalah dan kasus kita bisa mudah untuk memberikan bantuan hukum,\" jelasnya kepada Radar. Dalam Perda TKI, Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) diwajibkan berdomisili di Jawa Barat. \"Berdasarkan aturan PPTKIS harus minimal memiliki cabang di daerah Jawa Barat,\" jelasnya. Sampai saat ini ada sebanyak 60 PPTKIS yang resmi terdaftar di Kabupaten Cirebon. Apabila TKI berangkat melalui jalur PPTKIS yang resmi maka secara otomatis pemerintah sendiri memiliki database. Sehingga apabila ada laporan permasalah bisa cepat ditangani langsung, dan berkoordinasi dengan lembaga terkait di tingkat pemerintah pusat. Selain itu, bagi TKI yang memilih jalur legal, mereka mendapat perlindungan asuransi. Sebelum keberangkatan, para calon TKI juga bakal mendapatkan proses pelatihan agar sudah siap bekerja. Sehingga dapat meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan dan tindak kekerasan. \"Tingkat kekerasan TKI kalau dipersentase tidak lebih dari satu persen,\" sebutnya. Meski demikian, kekerasan terhadap TKW selalu saja ada, terutama yang bersifat seksual. Permasalahan TKI, tidak hanya disebabkan oleh majikan kepada para TKI. Tapi ada juga yang disebabkan oleh TKI itu sendiri. \"Imbauan kami, TKI jangan kabur karena akan berdampak bagi dirinya dan pasti menemui permasalahan baru,\" sebutnya. Sementara itu, Taiwan, Singapura dan Malaysia masih mendominasi negara tujuan para TKI asal Kabupaten Cirebon. Di Taiwan ada sebanyak 3.743 orang TKI asal Kabupaten Cirebon yang bekerja, diikuti Singapura 2.126 orang dan Malaysia 1.642 orang. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait