Ini Penyebab Kereta Api Pasundan Anjlok di Garut

Rabu 06-04-2016,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

GARUT – Kereta api Pasundan jurusan Surabaya-Bandung anjlok tak jauh dari pintu perlintasan Jalan raya Garut-Bandung di Kampung Pintuan, Desa/Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (5/4) dinihari, sekitar pukul 01.40 WIB. Kereta tersebut anjlok karena adanya tanah amblas dan bantalan rel yang lapuk. Asep Nurdiana, petugas pintu perlintasan kereta api di desa tersebut mengungkapkan, tanah di sekitar rel mengalami amblas dan longsor karena adanya getaran kereta. “Akibatnya, saat kereta melintas bantalan rel tak kuat menahan beban hingga kereta pun anjlok,” ungkapnya. Jejen (30), warga setempat mengaku, saat kejadian mendengar suara gemuruh yang cukup keras. Awalnya, mengira suara tersebut berasal dari mobil tetangganya. “Setelah diperiksa keluar, ternyata ada kereta yang anjlok,” ucapnya. Sementara, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi II Bandung Zunerfin menjelaskan, anjloknya KA Pasundan jurusan Surabaya-Bandung tersebut terjadi karena dua as kereta keluar dari jalur. Selain itu, satu as di dua gerbong berbeda juga ikut keluar dari rel. Upaya perbaikan pun, menurut Zunerfin, langsung dilakukan dengan menurunkan kereta api NR yang membawa perlengkapan perbaikan seperti dongkrak hidrolik. Upaya perbaikan sendiri, membutuhkan waktu beberapa jam karena bantalan rel yang rusak harus diganti dan juga rel gongsol yang amblas harus diperbaiki. Menurut Zunerfin, selama upaya perbaikan, semua perjalanan kereta api yang melintasi jalur selatan pulau Jawa pun terpaksa tertahan. Para penumpang kereta api terpaksa dipindahkan menggunakan bus, termasuk penumpang KA Pasundan yang akan menuju Bandung, sementara penumpang yang akan menuju Surabaya telah diangkut menuju Stasiun Cibatu. Proses perbaikan sendiri, baru bisa selesai pada pukul 10.00 WIB dan lintasan kereta bisa dilalui. “Dampaknya beberapa kereta tertahan, tapi telah diatasi dengan rekayasa pelayanan. Kereta-kereta yang akan melalui jalur ini penumpangnya pakai bus sampai Cibatu, baru bisa melanjutkan perjalanan,” paparnyanya. Zunerfin menuturkan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait anjloknya KA Pasundan. Namun, dugaan awal kereta tersebut anjlok karena pengaman gongsol di perlintasan sebidang mengalami penurunan. \"Perlintasannya sering dilalui kendaraan berat. Jadi membuat pengaman gongsolnya berkurang ketinggiannya,\" ucapnya. Meski tidak sampai menutup palang pintu perlintasan kereta di ruas jalan raya Garut-Bandung, anjloknya kereta tersebut masih membuat arus kendaraan di ruas jalan raya Garut-Bandung mengalami antrian hingga sepanjang kurang lebih satu kilometer. Karena, posisi kereta anjlok tidak jauh dari pintu perlintasan kereta, hanya sekitar 100 meter. Kapolsek Kadungora Kompol Apri Rachman mengakui, kepadatan kendaraan di ruas jalan raya Garut-Bandung mulai tampak pada pukul 05.00 WIB. “Banyak warga yang melihat kereta api anjlok, akibatnya kendaraan melaju tersendat, padahal anjloknya bukan di pintu perlintasan,” katanya. (rul)

Tags :
Kategori :

Terkait