70 Persen Sabu yang Masuk Cirebon Berasal dari Malaysia

Kamis 07-04-2016,15:33 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANYAK jaringan yang membawa sabu-sabu ke Indonesia. Sebanyak 70 persen datang dari Malaysia. Sisanya dari Tiongkok, Iran, Belanda, dan beberapa negara lainnya. Menteri Keuangan Bambang Soemantri Brodjonegoro yang ikut hadir saat pemusnahan sabu-sabu dan ganja di Pelabuhan Cirebon, kemarin, mengatakan 70 persen narkoba yang berhasil digagalkan peredarannya masuk ke Indonesia melalui Malaysia. Berdasarkan data yang ia miliki, total selama 2016 ada enam kasus narkoba yang terdeteksi masuk di Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, ada dua kasus yang masuk lewat Tanjung Balai Karimun, Bandung, Medan, dan Tanjung Pinang. “Selain dibawa langsung oleh kurir, ada satu kasus dimana narkoba tersebut dikirimkan ke Indoneisa melalui paket pos,” ujarnya. Kini, sambung Bambang, para pelaku lebih kreatif lagi untuk kucing-kucingan dengan petugas. Jika biasanya sabu yang dikirim ke Indoneisa sudah berbentuk Kristal, kali ini dikirim masih berbentuk cair dan dikemas dalam kemasan kaleng. Sampai di Indonesia, sabu dikristalkan setelah dicampur dengan senyawa kimia. “Indonesia benar-benar jadi incaran, kita harus waspada,” imbuh menteri. Dikatakan Bambang, total barang bukti yang diamankan Ditjen Bea Cukai selama 2016 yakni 53 kg kristal bening diduga methampetamine, 4 ribu butir ektasi, hasis 320 mili liter, 6 gram kethamine dan ganja 19 kg. “Kalau dilihat dari periode yang sama, yakni dari Januari sampai Maret di tahun lalu, angka pencegahan naik sebanyak 237 persen,” tuturnya. Selain Bea Cukai, kemarin Polri dan BNN juga merilis pengungkapan narkoba yang tak kalah mentereng. Polri sampai saat ini berhasil menggagalkan 144 kg sabu kristal siap edar, 44,6 kg sabu cair, dan 197 ribu butir ektasi. Mereka juga mengamankan 46 tersangka. Sementara BNN berhasil mengamankan 76,5 kg sabu dan 14 ribu butir ektasi, termasuk mengamankan aset para tersangka yang diduga didapat dari peredaran narkoba senilai Rp84 miliar. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait