MAJALENGKA – Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi (PSDAPE) Kabupaten Majalengka Agus Tamim ST MSi, membenarkan kalau sepanjang sungai Sindupraja akan terkena dampak modernisasi sesuai rencana pemerintah pusat. Namun pihaknya belum dapat memastikan apakah tanggul sungai tersebut akan ditinggikan atau tidak. “Modernisasi imbas dari waduk Jatigede di Sumedang diantaranya pembuatan pintu air di sejumlah titik. Pintu air itu dibuat menggunakan peralatan canggih dengan sistem komputerisasi atau alat lainnya,” kata Agus, saat meninjau kondisi sungai Sindupraja di Desa Ampel Kecamatan Ligung, Senin (11/4). Agus yang hadir bersama pejabat Pemda Majalengka di acara Mapag Sri Desa Ampel tersebut mengungkapkan, pihaknya juga belum mengetahui rencana penggusuran ratusan rumah warga Desa Ampel terkait dampak Jatigede. PSDAPE hanya mengetahui kalau setiap bangunan di sepanjang tanggul sungai Sindupraja bakal digusur. Selain rencana modernisasi, tanah tersebut juga milik pemerintah. “Kalau soal ratusan rumah di sepanjang jalan raya Bantarwaru-Ampel yang akan dibongkar kami belum mengetahui. Informasi modernisasi yang kami terima itu hanya pembuatan pintu air di sejumlah titik. Mungkin sejumlah bangunan semipermanen di sepanjang bantaran sungai tersebut bakal dibongkar,” tegasnya. Pihaknya enggan berspekulasi lebih terkait rencana penggusuran rumah di sepanjang aliran sungai Sindupraja. Menurutnya, Desa Ampel jalur alternatif menuju Indramayu sudah beralih status menjadi milik Provinsi Jawa Barat. Sehingga mungkin rencana pelebaran jalan berdampak pada sebagian rumah yang terkena penggusuran. “Saya tidak bisa memberikan penjelasan terkait rencana itu, karena itu informasinya berada di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya. Saya hanya mengetahui soal rencana modernisasi pembangunan pintu air, itu saja,” imbuhnya. Agus menambahkan, modernisasi pembangunan pintu air di sepanjang aliran sungai Sindupraja tersebut merupakan program pemerintah pusat. Seluruh pintu air terutama bendungan Rentang juga akan direnovasi dengan menggunakan sistem yang lebih canggih. Pasalnya, selama ini operasional bendungan maupun pintu air di setiap titik masih manual. Dalam beberapa tahun kedepan hal tersebut akan berubah menggunakan sistem yang lebih canggih. “Tujuannya normalisasi sungai karena dangkal, pihak pelaksana atau dinas terkait tidak harus menunggu musim kemarau atau air surut ketika akan melakukan normalisasi. Dengan menggunakan alat canggih di setiap bendungan maupun pintu air, maka bisa menampung debit air ketika akan dilakukan normalisasi sungai,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Setda Majalengka H Gatot Sulaeman AP MSi menambahkan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait ratusan rumah masyarakat hingga balai Desa Ampel yang bakal digusur. Pasalnya modernisasi Sindupraja secara teknis ditangani instansi BBWS, sementara pelebaran jalan oleh Provinsi Jawa Barat. “Soal penggusuran sampai berbicara relokasi, saya belum mendapatkan kabar itu. Mungkin hanya beberapa bangunan semipermanen di bantaran sungai saja yang terkena gusuran,” imbuh mantan camat Ligung ini. (ono)
Penggusuran ratusan Rumah Warga Desa Ampel Masih Belum Jelas
Selasa 12-04-2016,11:07 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :