Curi Helm Hanya untuk Rp75 Ribu

Selasa 26-04-2016,22:33 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON – Aksi curi helm yang dilakukan Arya Tribuana (36) tak semulus seperti biasanya. Warga Kelurahan Sukapura Kota Cirebon ini sudah dua kali mencuri helm di lokasi yang berbeda. Namun, untuk aksi mencurinya yang kali ketiga, ia tertangkap tangan oleh korban dan digelandang ke Mapolsek Lemahwungkuk Kota Cirebon, Senin (25/4). Arya mengakui nekat mencuri helm karena tak punya uang, terlebih saat ini sedang tanggung bulan. Gajinya sebagai tukang cuci mobil yang tidak besar, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dan jajan selama sebulan. Pikiran buruk pun terlintas, curi helm lalu dijual dapat duit. Ia pun kemudian meminjam sepeda motor teman kerjanya, alasannya mau beli rokok. Namun bukannya beli rokok, Arya malah keliling Kota Cirebon nyari sasaran. Saat melintas di Jl Kalijaga, pelaku melihat sasaran, sebuah helm merk INK warna hitam yang belakangan diketahui milik Waludin (31) warga Kecamatan Gunung Jati yang sedang diparkir di depan kantor pengacara. Pelaku kemudian memarkirkan sepeda motor di gang samping kantor pengacara tersebut, dan memantau situasi. Begitu situasi aman, ia langsung mendekati helm yang disimpan di atas motor milik korban dan sedetik kemudian menyambarnya lalu berusaha kabur. Namun sayangnya usaha Arya gagal. Korban sudah tahu begitu melihat gerak gerik pelaku mencurigakan, terlebih korban paham betul wajah pelaku yang asing bukan merupakan warga sekitar. Saat berusaha kabur, korban pun langsung menangkap pelaku. Dengan dibantu warga lainnya pelaku pun tak berkutik dan pasrah sampai akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut. Bila mencuri helm kali ini sukses, ia berencana menjual hasil curiannya tersebut ke Pasar Talang. Biasanya helm bermerek hasil curiannya dihargai lumayan. “Saya sudah tiga kali, yang pertama saya jual Rp75 ribu, uangnya buat jajan dan buat beli rokok,” ujarnya. Arya mengaku biasa menjual hasil curiannya tersebut ke Pasar Talang karena pedagangnya berani membeli mahal dan tidak rewel. “Kalau jual ke yang lain suka nanya-nanya, ini helmnya hasil apa? Bermasalah gak? Kalau di Pasar Talang sudah biasa, banyak juga yang jual selain saya,” imbuhnya Jadi kalau pembaca pernah kehilangan helm, tidak ada salahnya main-main ke Pasar Talang. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait