MILAN - Tanpa malu Claudio Ranieri menangis ketika menang 2-0 atas Chievo Verona tepat pada hari ulang tahun Inter Milan ke-104 (9/3). Itu adalah tangis bahagia karena mendapatkan kemenangan pertama dalam 10 pertandingan terakhir di semua ajang.
Kemenangan yang diharapkan menjadi momentum bangkit Inter di sisa musim ini. Mereka kembali mendamba tangis bahagia kala menjamu Olympique Marseille di second leg babak 16 besar Liga Champions, dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 02.30 WIB).
Kekalahan 0-1 dari Marseille pada first leg lalu di Stade Velodrome, Marseille (22/2), memaksa tim berjuluk Nerazzurri tersebut harus menang dengan margin dua gol. Tugas yang berat mengingat rekor bentrok kedua tim yang menguntungkan Marseille.
Ya, baru tiga kali kedua tim bersua di level Eropa. Selain pada first leg lalu, mereka pernah bertemu pada perempat final Piala UEFA 2003-2004 lalu. Hasilnya, Marseille selalu menang dengan skor tipis 1-0, baik di partai kandang maupun tandang.
Tentu Inter tidak mau rekor buruk itu berulang. “Itu bukan laga yang mudah, tetapi kami akan mencoba. Kami punya peluang. Kita lihat apa yang bisa para pemain berikan, asalkan dengan dukungan penuh suporter,” jelas Ranieri, seperti dikutip Reuters.
Benar, Inter memiliki peluang. Marseille datang ke Giuseppe Meazza dengan rentetan hasil buruk di kompetisi domestik. Mereka selaku kalah dalam empat pertandingan terakhir. Dampaknya, Marseille terjungkal ke papan tengah Ligue 1 Prancis.
“Kami sangat yakin bisa membalikkan keadaan. Sebab, kami tampil baik pada first leg lalu dan kami tidak pantas kalah. Kami sangat yakin bisa menang kali ini. Apalagi kami bermain di hadapan fans,” ujar Diego Milito, striker Inter, di situs resmi klub.
Ranieri juga akan menjajal kembali pola 4-3-1-2 yang efektif saat menang atas Chievo. Wesley Sneijder yang kebingungan dalam skema 4-4-2, mulai eksis ketika dipasang dalam skema 4-3-1-2. Untuk lini depan, duet Milito dan Giampaolo Pazzini jadi andalan.
Inter tidak bisa menurunkan bek kiri Cristian Chivu, bek tengah Andrea Ranocchia, dan Ricardo Alvarez yang cedera. Selain tiga pemain itu, tidak ada masalah dengan stok pemain. “Sekarang para pemain sudah lebih tenang dan siap melawan Marseille,” kata Milito.
Marseille memang datang dengan tren buruk, tetapi mereka sudah bisa memainkan sejumlah pemain kunci yang selama ini absen. Loic Remy, Mathieu Valbuena, Andre-Pierre Gignac, dan Andre Ayew siap kembali ke lapangan.
Mereka juga punya sejumlah pemain yang fit karena diistirahatkan pada lega sebelumnya di Ligue 1, saat kalah dari Ajaccio 0-1 (9/3). “Semua itu tergantung Didier memilih mereka yang fit. Saya pikir, semua pemain berada dalam kondisi fisik yang oke,” kata Guy Stephan, asisten pelatih Marseille, di situs resmi klub. (ham)