KEJAKSAN - Untuk menekan angka perceraian dan membentuk keluarga sakinah, mawwadah dan warahmah. Kantor Urusan Agama (KUA) Harjamukti bersama Penyuluh Agama Badan Penasihan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4), Puskesmas Harjamukti dan Komisi Penanggulangan Hiv/AIDS (KPA) Kota Cirebon kembali menyelenggarakan pendidikan kursus calon pengantin (Suscatin). Kepala KUA Harjamukti, H Jajang Badruzaman MAg menjelaskan, dua pekan sekali dalam tiap bulannya KUA Harjamukti rutin memberikan pendidikan kepada calon penngantin. \"Suscatin ini diselenggarakan diawal bulan dan di pertengahan bulan. Dan diawal Mei ini ada 64 orang atau 32 pasangan yang menjadi peserta, \"ujar Jajang, kepada Radar, Selasa (3/5). Menurut dia, kursus pra nikah adalah hal penting untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga. Artinya, pernikahan harus tetap dimaknai sebagai sebuah kesakralan dan ada tanggung jawab kepada Allah SWT. \"Pasangan suami istri akan memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi sejumlah permasalah rumah tangga,\" tuturnya. Dalam pendidikan pra nikah, jelas dia, para calon pengantin dibekali pendidikan berupa manajemen berumah tangga, kiat-kiat menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warahmah. Lalu saling memahami antara hak dan kewajiban antara suami dan istri. Pendidikan kesehatan reproduksi juga pendidikan agar tercegah tarjadinya HIV/AIDS dalam keluarga. \"Banyak manfaat yang diberikan dalam suscatin,\" tuturnya. Setelah mengikuti pendidikan pra nikah, para calon pengantin akan memperoleh piagam kursus dasar pengantin. (via)
Tekan Perceraian, Calon Pengantin Ikut Kursus Dulu
Rabu 04-05-2016,18:03 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :