Persiapan Eksekusi 15 Bandar Narkoba Sudah Matang

Rabu 11-05-2016,09:53 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA- Pro kontra lagi mencuat jelang pelaksanaan eksekusi mati gelombang III. Tapi pemerintah memastikan eksekusi mati jalan terus. Jaksa Agung M. Prasetyo mengatakan, untuk eksekusi mati nanti, pemerintah memprioritaskan terpidana mati kasus narkoba. Ini sekaligus sebagai sinyal peringatan bagi para bandar narkoba. \"Supaya tahu kita betul-betul perang terhadap narkoba,\" ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan kemarin (10/5). Prasetyo mengakui, pemerintah selalu memantau dinamika maupun pro kontra di masyarakat terkait rencana eksekusi mati. Namun, penolakan baik di dalam negeri maupun dari pihak-pihak di luar negeri, tak akan menyurutkan tekad pemerintah. “Ini kan kedaulatan hukum kita,\" katanya. Sementara itu, terkait pernyataan dari Polda Jateng selaku pihak yang akan mengirim eksekutor bagi 15 terpidana mati, Prasetyo menyatakan detilnya masih diproses. Dia hanya menyebut, persiapan eksekusi di Nusakambangan terus dilakukan. “Jumlah (yang dieksekusi) dan kapan waktu (eksekusi) nya belum dipastikan, yang jelas dalam waktu dekat,\" ucapnya. Teka-teki kapan eksekusi mati tahap tiga mulau terjawab. Kemungkinan besar, eksekusi mati akan dilakukan pertengahan Mei. Tanggal tepatnya, hingga saat ini belum ditentukan. Hal tersebut merupakan kewenangan dari Kejaksaan Agung (Kejagung). Kabidhumas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombespol Lilik Darmanto mengakui bahwa eksekusi mati memang akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan atau pertengahan Mei. Saat ini Polda Jateng tengah menunggu kepastian itu dari Kejagung. “Ibaratnya, tinggal nunggu kode saja,” ujarnya. Jumlah terpidana mati juga telah dipastikan, yakni 15 orang. Semua terpidana mati itu berlatarbelakang kasus narkotika. Sebelumnya, sudah ada sejumlah napi narkotika yang dipindahkan ke pulau penjara, di antaranya Freddy Budiman (40), Suryanto (53), Agus Hadi (53), dan Pudjo Lestari (42). “Ya, terpidana sudah di Nusakambangan,” jelasnya. Namun, dari 15 terpidana mati yang akan menghadapi timah panas, baru ada 13 orang yang sudah berada di Nusakambangan. Lilik menuturkan, ada dua terpidana mati yang hingga saat ini masih dalam proses pemindahan. “Dari mana pemindahannya, tidak bisa disebutkan,” paparnya. Untuk eksekusi mati tersebut, Polda Jateng telah menyiapkan setidaknya 180 personil. Untuk satu terpidana mati, maka akan ada sepuluh anggota Brimob yang menembak. Lalu, ada dua anggota Brimob yang bertugas untuk memberikan penerangan. “Ya, jumlahnya segitu,” terangnya. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa eksekusi mati tahap tiga akan digelar saat tengah malam.  Sama seperti, eksekusi mati tahap satu dan dua. “Kalau itu, saya tidak bisa berkomentar,” paparnya dihubungi Jawa Pos (Radar Cirebon Group) kemarin. Terkait penjagaan Nusakambangan, dia memastikan ada dukungan dari TNI AD dan TNI AL. Yang pasti, semua sisi Nusakambangan akan dijaga. “Semua faktor yang akan menganggu, tentu akan bisa diatasi. Baik jalur laut dan darat,” paparnya. (owi/idr)

Tags :
Kategori :

Terkait