Disdik Indramayu Klaim Buta Huruf Hampir Habis

Jumat 13-05-2016,17:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU – Angka buta huruf di Kabupaten Indramayu masih cukup tinggi yaitu mencapai 110.344 jiwa. Meskipun angka ini masih menjadi perdebatan, karena merupakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menggunakan metode sampling dalam pengambilan data, namun tingginya angka buta huruf ini sangat berpengaruh terhadap angka indeks pembangunan manusia (IPM). Kondisi ini tentu saja sangat merugikan bagi Indramayu. Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS), DR Akil MPd mengatakan, angka buta huruf tersebut tentunya sudah berubah. Berdasarkan hasil pendataan pihak Dinas Pendidikan Indramayu, jumlah angka BH di Kabupaten Indramayu pada tahun 2011 sebanyak 25.112. “Bahkan jumlah tersebut sudah semakin berkurang dan sekarang sudah hampir habis,” tandas Akil, Kamis (12/5). “Angka buta huruf sebanyak 110.344 jiwa merupakan hasil SP 2010 dari BPS Pusat, dan tentunya untuk saat ini kondisinya sudah berubah. Lagipula, data BPS kan memakai metode sampling,” kilah Akil. Akil mengatakan, tingginya angka buta huruf tersebut semakin memacu pihaknya untuk terus melakukan upaya pemberantasan buta huruf dengan berbagai cara. Salah satu di antaranya adalah dengan metode turun gunung. Metode turun gunung ini adalah metode penyisiran buta huruf dengan melibatkan seluruh elemen. Mulai dari camat, muspika, kuwu, hingga babinsa. Jadi dengan metode ini tidak hanya Dinas Pendidikan yang melakukan penyisiran, namun melibatkan seluruh elemen masyarakat. Ditambahkan Akil, dengan metode turun gunung ini, data buta huruf akan lebih akurat. Karena data yang diperoleh bukan diambil secara acak (sampling), melainkan dengan metode populasi atau by name by address. “Dengan cara ini maka data buta huruf sangat akurat, karena mencantumkan nama serta alamat dari orang-orang yang buta huruf tadi,” terang Akil. Selain itu, tuturnya, dalam pemberantasan buta huruf ini juga ikut melibatkan sejumlah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Bahkan salah satu PKBM, yaitu PKBM Usaha Bakti Indramayu baru saja meraih penghargaan tingkat nasional dari Menteri Pendidikan Republik Indonesia.(oet)

Tags :
Kategori :

Terkait