POZNAN – Italia gagal menuai poin maksimal di dua laga awal penyisihan grup Euro 2012. Banyak pengamat menilai, Italia gagal meraih kemenangan di dua laga tersebut karena terlalu bermain hati-hati. Itu menilik pilihan strategi 3-5-2 yang diterapkan pelatih Cesare Prandelli.
Pola 3-5-2 memang membuat lini pertahanan Italia lebih solid. Namun, pola tersebut membuat agresivitas Gli Azzurri –julukan Italia– berkurang. Terbukti, mereka hanya mampu mencetak dua gol. Satu gol di antaranya tercipta lewat bola mati. Yakni, saat Andrea Pirlo sukses mengeksekusi tendangan bebas ke gawang Kroasia.
Formasi 3-5-2 dipilih Prandelli karena dia menghadapi minimnya opsi di barisan pertahanan seiring dengan cedera yang menimpa Andrea Barzagli. Untuk menggantikan posisi Barzagli, Prandelli bahkan harus memaksakan Daniele De Rossi yang posisi aslinya sebagai gelandang bertahan menjadi bek tengah.
Nah, saat menghadapi Republik Irlandia kemarin dini hari WIB (19/6), Prandelli meninggalkan pola 3-5-2. Dia memilih formasi 4-4-2 yang bisa ditransformasi menjadi 4-1-3-2. Hasilnya, Azzurri berhasil meraih kemenangan perdana setelah menundukkan Irlandia 2-0. Terlepas dari lawan yang dihadapi kemarin merupakan tim terlemah di grup C, Prandelli menyatakan puas dengan formasi yang diterapkan. Dia menegaskan, formasi tersebut akan dipatenkan di laga berikutnya.
”Kami memang harus mencoba banyak formasi. Namun, saya puas dengan formasi empat pemain belakang. Mereka melakukan tugas dengan baik,” papar Prandelli kepada Reuters.
”Formasi ini membuat kami lebih percaya diri di barisan belakang serta lebih seimbang di lini tengah. Saya bisa menafsirkan bahwa formasi ini akan saya terapkan di laga berikutnya,” ujarnya.
Meski demikian, Prandelli sempat bereksperimen dengan menempatkan lima pemain di lapangan tengah dan hanya memainkan seorang striker ketika laga sudah memasuki menit ke-60. ”Kami bermain sangat agresif sehingga kami memerlukan pemain tambahan di lapangan tengah. Kami tidak sedang bermain tenis meja. Karena itu, kami harus menerapkan karakter yang berbeda,” ujarnya.
Para penggawa Azzurri juga puas dengan perubahan formasi yang diterapkan Prandelli. Terlebih, Italia berhasil mencetak dua gol dan tidak kebobolan.
”Ini sinyal positif. Apalagi, dua striker kami (Mario Balotelli dan Antonio Cassano) mencetak gol,” ujar Gianluigi Buffon, kiper sekaligus kapten Italia, kepada Goal.
Pujian terhadap kinerja Gli Azzurri juga dilontarkan Marco Tardelli. Mantan gelandang timnas Italia yang kini menjadi asisten Giovanni Trapattoni itu menilai, progres penampilan Buffon dkk meningkat pesat. Tardelli yakin, Italia bisa mencapai final. ”Saya orang Italia. Saya tentu senang mereka bisa lolos,” ucap Tardelli kepada Football Italia.
”Tetapi, saya juga kecewa. Ketika Irlandia bermain bagus, kami harus kalah karena gol yang tercipta lewat set pieces,” keluhnya. (c8/bas)