KEJAKSAN - Tidak semua pejabat eselon II panik karena terancam digeser dari jabatannya. Bahkan, beberapa diantara mereka justru legowo menerima rolling yang dikehendaki walikota. Salah satu pejabat eselon II yang namanya enggan disebutkan mengatakan, dirinya siap untuk dipindahkan ke SKPD lain. Baginya, pekerjaan yang selama ini diembannya tidak lebih hanya sekedar amanah yang harus ditunaikan. “Saya justru paling siap kalau memang terkena rolling,” kata salah satu eselon II yang cukup akrab dengan awak media, kepada Radar, Kamis (26/5). Kendati demikian, pejabat eselon II ini heran dengan beberapa pejabat yang mati-matian mempertahankan kursi-nya. Bahkan, sampai mengumbar alasan bahwa tidak semua orang bisa menjalankan tugas itu dengan baik. “Ada yang sampai bilang ini perlu disiplin ilmu segala. Padahal, anggapan itu tidak sepenuhnya benar,” tandasnya. Kalapun menempati SKPD baru tidak sesuai basik keilmuan, kata dia, mestinya dijadikan tantangan seorang leader di SKPD tersebut. Sebagai leader, mau tidak mau harus melakukan adaptasi dan akselerasi. Apalagi eselon II merupakan pimpinan dari sebuah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang punya pertanggungjawaban kepada masyarakat. “Organisasi ini SKPD menjadi team work yang solid menyukseskan program walikota yakni terwujudnya Cirebon Kota Ramah,” katanya. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Ir Vicky Sunarya juga tidak mempersoalkan bila dilakukan rolling eselon II. Sebab, mutasi merupakan hak penuh walikota. Termasuk dalam waktu dan penentuan nama. “Yang penting, di manapun bekerja, harus memberikan kinerja terbaik,” ujarnya. Mutasi, kata Vicky, merupakan hal biasa dalam setiap pemerintahan. Seharusnya, mutasi tidak menjadi persoalan serius, apalagi berpolemik. (abd/ysf)
Isu Mutasi, Ada Juga Mati-matian Pertahankan Jabatan
Jumat 27-05-2016,14:39 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :