Pemilihan E-2 Kota Cirebon Tidak Tentu Arah

Senin 30-05-2016,12:18 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN – Pemilihan wakil walikota, semakin tak menentu. Janji Partai Golkar dan PPP meng-update sikap mereka atas pemilihan wakil walikota, ternyata tidak terbukti. Hingga, Minggu (29/5). Surat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mempertanyakan perkembangan pemilihan E2, juga belum bisa dijawab. “Sampai saat ini belum ada perkembangan. Kita hanya fasilitator saja, karena ada surat dari gubernur,” ujar Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno MSi, kepada Radar. Padahal, kata Edi, pihaknya sangat membutuhkan laporan dari dua partai politik pengusung pasangan Ano-Azis tersebut. Terakhir, usai pertemuan, baik Partai Golkar dan PPP hanya menyebutkan akan berkonsultasi dengan dewan pimpinan pusat (DPP) masing-masing. Sebagai fasilitator, Edi meminta dua parpol tersebut segera membuat laporan. Hasil laporan itu akan dijadikan rujukan untuk menjawab surat dari Pemprov Jabar. “Apapun hasil dari DPP masing-masing, harus dilaporkan. Mereka juga mestinya bertemu sendiri antara sesame parpol pengusung. Untuk itu tidak harus DPRD memanggil lagi,” katanya. Di tempat terpisah, Juru Bicara Nasrudin Azis, Umar Stanis Clau juga mengungkapkan hal serupa. Namun demikian, Nasrudin Azis selaku ketua DPC Partai Demokrat tetap dengan sikap awalnya yang mengusung Toto Sunanto dari Partai Golkar dan Eeng Charli dari Partai Demokrat, sebagai  bakal calon wakil walikota. Maka dari itu, pria yang akrab disapa USC ini heran dengan sikap Golkar dan PPP yang bersikukuh meminta Partai Demokrat mengganti nama Eeng Charli dari bakal calon wakil walikota. Padahal secara aturan, tidak ada yang dilanggar Eeng dicalonkan sebagai calon wakil. “Yang mencalonkan adalah Partai Demokrat. Kami tidak pernah ikut campur urusan internal Golkar maupun PPP, jadi apa hak mereka mengintervensi kami,” tegas dia. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait