Ali: Penduduk Indonesia Selalu Tersenyum

Minggu 05-06-2016,04:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MASYARAKAT Indonesia ikut bersedih mengetahui kabar meninggal Muhammad Ali pada usia 74 tahun di Rumah Sakit Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Jumat (3/6/2016) malam waktu setempat. Maklum, petinju yang dikenal dengan sebutan Si Mulut Besar itu pernah menginjakkan kakinya di tanah air pada 1973. Adalah promotor Raden Sumantri yang sukses mendatangkan petinju fenomenal itu untuk menggelar satu pertunjukkan terbesar dalam olahraga tinju dengan mempertontonkan pertarungan Ali melawan Rudi Lubbers. Awalnya masyarakat Indonesia mengira bisa pertandingan Ali versus Lubbers di Stadion Gelora Bung Karno pada 20 Oktober 1973, merupakan duel eksibisi. Namun nyatanya ini adalah pertandingan resmi, walau tidak memperebutkan gelar. Dalam pertarungan itu, Ali menyiksa lawannya Lubbers selama 12 ronde dalam pertandingan kelas berat tanpa gelar di Istora Senayan, Jakarta. Padahal menurut informasi berbagai sumber, Ali tidak berada dalam kondisi terbaik karena persiapannya hanya sepuluh hari. Meski minim persiapan, namun Ali tetap menyuguhkan tontonan yang menarik kepada penikmat tinju di seluruh dunia. Kesan pertama saat berkunjung ke Indonesia pada 1973, ia berkata: \"Sebuah negara yang unik, di mana penduduknya sangat bersahabat, dan selalu tersenyum kepada siapapun.\" Setelah memutuskan pensiun dari dunia tinju pada 1981, Ali kembali berkunjung ke Indonesia pada 23 Oktober 1996. Mungkin saat itu ia merasa kangen dengan sikap ramah masyarakat tanah air yang mudah tersenyum. (sdo)

Tags :
Kategori :

Terkait