Tenang, Jumlah Penerimaan Siswa Baru Lebih Banyak dari Lulusan

Kamis 16-06-2016,14:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KESAMBI – Orang tua dan siswa di Kota Cirebon sebenarnya tidak perlu khawatir. Asal berjalan sesuai aturan, pasti bisa melanjutkan ke bangku sekolah menengah atas/sekolah menengah pertama yang dipilih. Pasalnya, jumlah lulusan SMP dan SMA di Kota Cirebon tidak ada separuhnya dari kuota penerimaan. Berdasarkan data dinas pendidikan, untuk tingkat SMP dibuka kuota pendaftaran hingga  19 ribu siswa. Padahal, di Kota Cirebon hanya ada 6.500 siswa lulusan sekolah dasar. Sedangkan untuk SMA dibuka 20 ribu kuota penerimaan, dengan jumlah lulusan SMP yang hanya 7.700 siswa. “Kuota itu jumlah kursi siswa, baik di sekolah negeri dan swasta,” ujar Ketua Pelaksana PPDB, Abdul Haris, kepada Radar, Rabu (15/6). Haris mengungkapkan, PPDB tahun lalu banyak peserta didik tertumpuk pada beberapa sekolah saja. Hal ini menyebabkan penyebaran peserta didik tidak merata. Dengan kuota yang tersedia, disdik mengupayakan agar hal tersebut tidak terulang. Apalgi, setiap sekolah punya keunggulan tersendiri. Pada akhirnya, semuanya kembali pada promosi yang dilakukan sekolah dan minat siswa. “Yang penting jangan memaksakan. Masuk sekolah sesuai passing grade, jangan menabrak aturan,” tuturnya. Untuk penerimaan sendiri, lanjut Haris, ada beberapa jalur. Khusus untuk jalur keluarga miskin (Gakin) dalam proses PPDB akan ada perbedaan. Semulanya jalur Gakin hanya bisa melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan Kartu Keluarga (KK). Kini untuk Jalur Gakin, calon peserta didik baru juga mesti melampirkan salah satu produk  SKTM diantaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), BPJS, Jamkesda dan Jamkesmas.  Warga yang ingin putra putrinya mendaftar jalur Gakin harus ada kartu tersebut dengan membawa kartu keluarga. “Syaratnya saja yang sedikit berbeda,\" tuturnya. Sama seperti tahun sebelumnya, untuk kuota PPDB sendiri tidak jauh berbeda. Untuk kuota jalur Gakin ialah sebanyak 20 persen, jalur prestasi sebanyak 40 orang atau sekitar 10 persen dan jalur akademisi sebanyak 70 persen. Namun jalur Gakin nampaknya lebih dispesialkan. Kuotanya tidak melulu 20 persen, bahkan bisa lebih dari itu dan tergantung banyak tidaknya kantung kemiskinan. \"Kita juga tidak bisa saklek. Kita lihat ada sekolah kita yang ternyata sangat banyak kantong kemiskinannya , ya melebihi kuota itu diperbolehkan. Daripada anak-anak itu tidak sekolah,\" tegas Haris yang juga kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdik tersebut. Sedangkan untuk jalur prestasi akan ada beberapa ketentuan dan persyartan yang mesti dipenuhi yaitu berprestasi dalam bidang pramuka, estetika, olahrga, sains, akademisi dan lain-lain. Untuk jalur prestasi tingkat Kota Cirebon maka calon pendaftar ialah mesti juara I, tingkat wilayah III Cirebon ialah juara I atau II, tingkat provinsi bisa juara I, II atau III dan tingkat nasional bisa juara I, II, III atau IV. Pihaknya berharap PPDB tahun ajaran 2016/2017 dapat berjalan dengan baik dan tanpa permasalahan. Disdik akan melakukan pengawasan dan pembinaan yang dikirim ke sekolah masing-masing. Jalur Gakin ini,tidak ditampik bisa saja disalahgunakan. Bahkan, usai rapat dengan sekretaris daerah, Kepala Dinas Pendidikan, DR H Wahyo MPd  mewanti-wanti agar jalur-jalur khusus tidak dimanfaatkan oknum. “Siapapun tidak ingin miskin, karena miskin itu tidak enak. Tapi, kalau PPDB ada saja modus yang kaya mengaku miskin,” tuturnya. Untuk itu, kata dia, disdik melakukan pencegakan. Pendaftaran gakin tidak sebatas melampirkan SKTM, tetapi menunjukkan syarat lain seperti BPJS dan hal sejenis. “Kita melibatkan OPD lain untuk membantu mengurangi kelemahan pada saat PPDB berlangsung,” katanya. Disinggung tentang banyak calon siswa baru yang memilih sekolah favorit, Wahyo mengakui, hal ini kerap menjadi persoalan. Makanya, dirinya meminta kepada masyarakat dan OPD untuk menjadi pelopor membantu PPDB sehingga sesuai dengan rel yang ada.”Untuk  teknisnya wait and see. Mohon dibantu disampaikan ke masyarakat, supaya sesuai aturan,” tandasnya. Wahyo juga berharap, PPDB tidak ada penambahan rombel. Setiap sekolah hanya boleh menerima siswa sesuai dengan kuota rombel masing-masing. (via/abd)

Tags :
Kategori :

Terkait