Pemalsu Vaksin Warga Kuningan, Ini Komentar Teman Dekatnya

Rabu 29-06-2016,23:15 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUNINGAN - Kabar terbongkarnya kasus vaksin palsu sangat mengejutkan warga Kuningan, Jawa Barat. Karena tersangka HT alias Opik ternyata merupakan warga Desa Sidaraja, Kecamatan Ciawigebang. Warga tak menyangka dengan tindakan Opik. Karena selama ini dikenal sebagai anak mantan kepala desa yang sukses di perantauan bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Seperti diungkapkan Ucu Badrudin, teman semasa mengaji di pesantren Desa Sidaraja. Ucu mengenal sosok Opik seorang yang pendiam dan kalem. Apalagi latar belakang keluarga yang tergolong alim dan anak dari kepala desa saat Opik masih kecil. Sehingga munculnya berita vaksin palsu dengan tersangka Opik, Ucu sempat tidak percaya. \"Saya teman Opik saat menjadi santri kalong di pesantren dekat rumah. Dia tergolong anak yang baik dan tidak banyak tingkah, pandai mengaji juga,\" ujar Ucu yang juga menjabat Kaur Umum Desa Sidaraja. Ucu hanya mengenal sosok temannya itu hingga menginjak usia sekolah tingkat SMA. Setelah itu, Opik merantau ke Jakarta dan tak ada lagi kabar tentang anak bungsu mantan kades itu. \"Bapaknya Kepala Desa Sidaraja yang sangat baik. Namun, hanya menjabat empat tahun (1983-1987) karena meninggal dunia. Sedangkan ibunya sampai saat ini dikenal sebagai pimpinan kelompok mengaji ibu-ibu,\" sebut Ucu. Bahkan, jika melihat wajah Opik yang sekarang dengan tampilan berkumis dan jenggot bersama istrinya yang mengenakan jilbab. Tindakan melawan hukum dirasa menjadi sesuatu yang ganjil. \"Saya dan warga yang lain tahunya Opik dan istrinya kerja di rumah sakit di Bekasi. Saya kaget saat lihat berita di internet ternyata pelakunya adalah Opik. Hanya saja penampilannya sekarang berubah, ada kumis dan jenggot,\" ungkap Ucu. Sejak pergi merantau, lanjut Ucu, Opik terbilang jarang pulang ke rumah orang tuanya yang berada di pinggir jalan raya Ciawi-Oleced. Kecuali setahun sekali saat musim mudik Lebaran. \"Itu pun biasanya pada hari kedua Lebaran. Tapi tidak pernah lama, paling dua-tiga hari langsung pulang lagi ke Bekasi,\" pungkas Ucu. (taufik)

Tags :
Kategori :

Terkait