Lebaran, Online Shop Ikut Kebanjiran Order

Senin 04-07-2016,18:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Menjamurnya bisnis belanja online disambut baik oleh para shopaholic. Pasalnya, tak sedikit para penggila belanja yang akhirnya malas berputar-putar mengelilingi pusat perbelanjaan dan beralih belanja via online. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon BELANJA online juga dinilai mempunyai sistem yang mudah. Pembeli hanya perlu sabar membuka halaman demi halaman lay out yang disediakan, kemudian untuk pembayaran sendiri. Konsumen hanya perlu melakukan transfer untuk kemudian menunggu barang yang dipesan tiba di rumah. Salah satu penjual online shop, Meti Agustin (20) mengakui pertambahan omzet menjelang Idul Fitri. Bahkan, peningkatannya tak main-main. Bila di rata-rata 50 persen dari omzet normal. Peningkatan tersebut sudah dialami Meti sejak awal bulan Juni. Produk yang paling banyak dipesan yakni, gamis syar\'i, couple set dan family set. \"Kebanyakan model gamis, family set karena buat lebaran,\" tambahnya. Meti mengatakan, tak sedikit pelanggannya yang memilih berbelanja melalui online shop. Meski di mall banyak beragam diskon, namun para pembeli kebanyakan enggan untuk bermacet-macetan dan berdesakan. \"Rata-rata konsumen beli baju buat lebaran. Katanya mereka malas ke mal. Lemes kali ya lagi puasa,\" tuturnya. Untuk harga busana yang Meti jual, mulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu. Harga tersebut sesuai dengan ukuran dan permintaan. Di tempat terpisah, Siti Hana (18), penjual online shop lainnya merasakan hal yang sama. Hana menjual kerudung dengan aneka jenis bahan. Ia mengaku sudah kebanjiran pesanan sejak awal puasa. Bahkan, Hana tak melayani pemesanan seminggu sebelum lebaran. \"Udah close order, karena banyak banget yang pesan,\" ungkapnya. Diakui Hana, kerudung yang paling laris adalah jenis diamond italiano dan ima craft. Dua jenis kerudung itu bahannya lembut dan sejuk dipakai. “Cocok buat lebaran,\" tuturnya. Untuk memenuhi pesanan pembeli, Hana memanfaatkan jasa pengiriman barang. Terkadang jika pembeli lokasinya dekat, ia pun menerima cash on delivery (COD). COD terpaksa dilakoni Hana untuk pesanan di wilayah Cirebon, karena menjelang Idul Fitri banyak perusahaan jasa ekspedisi yang sudah tidak menerima pengiriman barang. “Kalau nggak salah mulai H-7 udah stop, karena kan di jalanan tidak boleh ada kendaraan barang. Tapi konsumen kita kebanyakan di Cirebon, jadi kita layani pakai COD,” tuturnya. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait