KUNINGAN - Memasuki hari terakhir bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi Aan Rohanah (35) pengusaha ketupat warga Desa Karangmangu, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan. Pasalnya, pesanan ketupat buatannya mengalami lonjakan hingga 10 kali lipat dari hari biasanya. \"Saat hari biasa, produksi ketupat menghabiskan beras 1 kwintal per hari. Tapi untuk pesanan Lebaran ini saya harus menyediakan beras sebanyak 1 ton,\" ujar Aan kepada radarcirebon.com, Selasa (5/7). Menurut Aan, ketupat buatannya tersebut untuk pesanan para pedagang di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kuningan dan juga Cirebon. Biasanya ketupat tersebut akan dijual lagi untuk konsumsi masyarakat sebagai hidangan Lebaran dan juga untuk para pedagang kupat tahu. \"Biasa, kalau Lebaran pedagang kupat tahu kembali berjualan siang hari seperti biasa. Lumayan, musim mudik banyak warga Kuningan yang pulang kampung dan kangen dengan makanan khas Hucap atau kupat tahu, belum lagi saat musim liburan,\" ujar Aan. Kondisi ini, kata Aan, menjadi hal rutin yang selalu terjadi setiap menjelang Lebaran. Oleh karena itu, dia pun mematok harga sedikit naik dari hari biasa. Jika sebelumnya satu butir ketupat untuk ke pasar dijual Rp 600, menjelang Lebaran ini harganya naik jadi Rp 800. \"Karena untuk memenuhi pesanan sebanyak ini, saya harus menambah karyawan dari biasanya hanya tiga orang, sekarang jadi lima orang. Belum lagi ditambah pengeluaran biaya untuk kayu bakar dan bahan baku urung atau kulit ketupat yaitu daun kelapa yang harus didatangkan dari Banjar dan Ciamis,\" ujar Aan. Mengenai omzet dan keuntungannya, kata Aan, itu rahasia perusahaan. \"Lumayan untuk tambah-tambah beli baju lebaran untuk Anak-anak,\" ujar Aan. (taufik)
Pesanan Ketupat Meningkat 10 Kali Lipat Jelang Lebaran
Selasa 05-07-2016,16:56 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :