KUNINGAN - Sekitar seribu warga Kuningan yang merantau di Yogyakarta sebagai pengusaha bubur, rokok dan Indomie (BRI) berkumpul bersilaturahmi dan halal bihalal di GOR Ewangga dihadiri Bupati Kuningan Acep Purnama, Rabu (13/7). Acara warga yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Warga Kuningan (PPWK) tersebut merupakan agenda rutin tahunan setiap musim mudik Lebaran yang kali ini menginjak tahun kelima. Mereka saling sapa, bersalaman saling bermaafan dan berinteraksi sudah seperti keluarga besar. Termasuk anak-anak mereka yang masih kecil bebas berlarian dan bercanda penuh keakraban. Ketua PPWK Andi Waruga mengatakan, kegiatan halal bihalal tersebut merupakan agenda rutin para perantau yang mencari penghidupan di Yogyakarta untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan sesama perantau warga Kuningan. Andi pun mengapresiasi dengan hadirnya Bupati Acep Purnama dalam acara tersebut sebagai bentuk pengakuan dan perhatian pemerintah Kabupaten Kuningan terhadap PPWK. \"Kami sangat senang bisa berkumpul bersilaturahmi dihadiri langsung Bupati Kuningan dan Kapolres menunjukkan keberadaan kami ini masih diakui. Patut diketahui, keberadaan PPWK di Yogyakarta pun cukup mempunyai nama, bahkan pernah menjadi bahan studi banding dan penelitian oleh pemerintah setempat dan juga mahasiswa,\" ujar Andi. Namun demikian, Andi mengatakan, saat ini pihaknya sedang dirundung keresahan dengan semakin tergesernya keberadaan dan identitas pengusaha BRI yang sudah melekat dengan warga Kuningan. Pasalnya, kini banyak investor dari luar daerah seperti Kalimantan dan daerah lain membuka usaha yang sama dan mempekerjakan orang lain. \"Melalui organisasi PPWK ini kami tengah berjuang mempertahankan identitas pengusaha Burjo, BRI ataupun istilah lainnya sebagai ciri khas warga Kuningan. Kami tidak malu menyandang predikat tersebut, karena dari nama itu kami bisa mandiri dan menghidupi keluarga dengan cara halal,\" ujar Andi. Sementara itu Bupati Kuningan Acep Purnama menyampaikan rasa bangganya dengan perjuangan dan kerja keras warga Kuningan yang bisa hidup mandiri sebagai pengusaha Burjo. Bahkan Acep mendorong agar warga Kuningan di perantauan bisa menjadi owner usaha tersebut bukan hanya sebagai pekerja penunggu warung Burjo. \"Saya bangga karena para pengusaha Burjo ini bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Dalam arti, mereka bisa mandiri berpenghasilan dan pulang ke Kuningan atas hasil keringat dan usahanya di perantauan, bahkan bisa berkontribusi dalam pembangunan di desanya,\" ujar Acep. Namun demikian, Acep berpesan kepada para perantau, tetap menjaga nama baik Kabupaten Kuningan yang selama ini dikenal berperilaku jujur, beretika dan bermartabat. Fokus bekerja dengan tenang di perantauan dan tak perlu memikirkan pembangunan di desanya karena sekarang ada program \"ngawangun lembur\" yang tengah gencar di lakukan Pemerintah Kabupaten Kuningan. \"Di desa sudah ada kepala desa bersama kami Pemkab Kuningan tengah gencar melakukan pemerataan pembangunan di desa-desa. Jangan kaget, jika sekarang berangkat ke perantauan dan saat pulang nanti akan ada perubahan besar di desa masing-masing,\" janji Acep. (taufik)
Pengusaha “BRI” Halal Bihalal dengan Bupati
Rabu 13-07-2016,17:43 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :