Evakuasi, Bodi Pesawat Dipreteli

Kamis 05-07-2012,01:39 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN - Setelah perusahaan asuransi Lioyd asal Amerika Serikat meninjau langsung ke lokasi kejadian, sekitar pukul 12.00 Rabu (4/7) bodi pesawat Cessna dipreteli. Namun terlebih dulu mesin pesawat dikeluarkan oleh Tim Investigasi Udara KNKT yang kembali ke TKP, kampung Patapan Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang. Mesin yang telah dikeluarkan dari bodi pesawat itu langsung dibawa kendaraan KNKT. Menurut Investigator KNKT, Sulaeman Dayan Asmana, mesin tersebut hendak dibawa ke bengkel yang ditunjuk KNKT di Bandung. Setelah tuntas mengeluarkan mesin, dilanjutkan dengan pembongkaran pesawat agar mudah dievakuasi. Aparat kepolisian dan TNI secara beramai-ramai mempreteli bodi pesawat. Mulai dari sayap, ekor hingga kepala. Pemeretelan tersebut dilakukan secara manual menggunakan gergaji dan peralatan lainnya. “Saya perintahkan semua yang ada di sekitar bangkai pesawat untuk tidak merokok karena bahan bakar pesawat ini sangat mudah terbakar. Untuk memotong bagian pesawat pun tidak menggunakan las ataupun alat yang mudah menimbulkan percikan api,” imbau Sulaiman. Saat ditanya wartawan, pihaknya sudah selesai melakukan pemeriksaan awal Selasa. Bagian dari komponen mesin serta beberapa dokumen penting pun telah dibawa. Kali ini tinggal membawa mesin pesawat guna diperiksa lebih lanjut. Mesin tersebut, kata dia, akan dibawa ke bengkel engine yang ditunjuk KNKT. “Bisa bengkel engine di Bandung atau Jakarta. Tapi kalau melihat lokasi yang paling dekat, mungkin akan dibawa ke Bandung,” ujar dia. Lain halnya dengan potongan badan pesawat, menurut Sulaeman, akan dibawa ke Bandara Penggung Cakrabuana Cirebon terlebih dulu. Oleh karenanya, harus diisolasi agar tidak ada pihak lain yang menyentuh sedikit pun. ”Bangkai pesawat tersebut harus diisolasi, tidak boleh ada pihak yang menyentuh sedikit pun, kecuali oleh KNKT dalam rangka penyelidikan,” tandasnya. Karena pesawat Cessna tidak dilengkapi black box, dia menerangkan, guna mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut akan banyak instrumen yang harus diteliti secara manual. Di antaranya mesin pesawat akan dibelah dan memeriksa seluruh sambungan komponen dengan kokpit pesawat. “Perlu juga dilakukan wawancara terhadap dua siswi penerbang korban pesawat yang selamat. Namun tentu harus menunggu sampai kondisi keduanya pulih,” ujar dia. Diakuinya, masih belum bisa dipastikan kapan hasil pemeriksaan tersebut bisa diperoleh. Yang jelas, kesimpulan pemeriksaan tidak bisa digunakan untuk bahan data klaim asuransi ataupun pengadilan. Melainkan untuk dokumen, agar musibah serupa tidak terulang. Sementara itu, di TKP terdapat seorang perwakilan dari Aero Flyers School Institute yang memantau proses evakuasi. Saat ditanya terkait kecelakaan tersebut, pihaknya memilih bungkam. “Saya tidak punya kewenangan untuk memberikan keterangan. Silakan saja bertanya kepada pihak KNKT,” jawab dia. Pantauan Radar, proses evakuasi dimulai sekitar pukul 12.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB. Tampak mesin utama pesawat diangkut oleh mobil KNKT, sedangkan potongan badan pesawat diangkut menggunakan empat unit kendaraan operasional kepolisian. Terlihat pula Kapolres AKBP Wahyu Bintono SIK MH di lokasi kejadian hingga proses evakuasi tuntas. DIBAWA KE BANDARA CAKRABUANA PENGGUNG Rabu sore (4/7) sekitar pukul 16.00 WIB, bangkai pesawat Cessna yang jatuh di Desa Sukadana, Kecamatan Ciawi Gebang, Kabupaten Kuningan, tiba di Bandara Cakrabuana Penggung Kota Cirebon. Bangkai pesawat latih itu dibawa dengan cara konvoi menggunakan tiga mobil Patroli Polsek dan satu mobil truk Polres Kuningan. Untuk memudahkan proses pemindahan dari lokasi ke Bandara Cakrabuana, pesawat sudah dalam keadaan terpotong dalam beberapa bagian. Bidang Keselamatan Penerbangan Bandara Cakrabuana, Sigit kepada Radar mengatakan, pemindahan bangkai pesawat latih Cessna serta masalah yang lainnya, adalah wewenang dari pihak Aero Flyer Institut sebagai pemilik pesawat tersebut. Pihaknya hanya mengetahui saja selaku petugas bandara. “Kita hanya mengetahui saja, selebihnya mengenai pemindahan lebih lengkap wewenang Aero Flyer”, ujar Sigit. Salah satu siswa penerbangan Aero Flyer, Andrian (22) mengatakan, bangkai pesawat untuk sementara disimpan di bandara, untuk selanjutnya akan dibawa ke Tangerang. “Setahu saya bangkai pesawat ini hanya sementara disimpan di sini, tapi nanti akan dibawa ke Tangerang,” ujar Andrian. (ded/den)

Tags :
Kategori :

Terkait