Pelaku Penyerangan Muenchen Diyakini Alami Gangguan Jiwa

Minggu 24-07-2016,22:15 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MUENCHEN - Polisi memastikan tidak ada kaitan antara pelaku penembakan di pusat perbelanjaan di Muenchen, Jerman, dan ISIS. Pelaku juga diyakini mengidap gangguan jiwa. Namun, hingga tadi malam WIB, polisi masih melakukan penyelidikan apakah gangguan jiwa itu yang memicu David Ali Sonboly, si pelaku, sehingga melakukan penyerangan. Atau adakah motif lain di balik penyerangan yang menewaskan sembilan orang tersebut. Kepala Polisi Muenchen Hubertus Andrae dalam jumpa pers kemarin (23/7) menyatakan, pihaknya meyakini Sonboly mengalami gangguan jiwa berdasar dokumen tentang riwayat kesehatan lelaki keturunan Iran itu. ”Kami yakin dia beraksi sendirian,” kata Andrae. Jumat petang waktu setempat (22/7) pemuda 18 tahun itu memasuki pusat perbelanjaan Olympia. Tepatnya di restoran cepat saji McDonald’s di mal tersebut. Dia lantas memuntahkan peluru dari pistol yang dibawanya di lokasi tersebut. Menurut beberapa saksi mata, dia sengaja menembaki kerumunan remaja yang ada di sana. Karena itu, sebagian besar korban adalah remaja dan pemuda berusia 15–21 tahun. Andrae mengatakan, pelaku sudah mempersiapkan serangannya dengan matang. Saat mendatangi mal yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya itu, dia membawa sedikitnya 300 peluru. Sebuah video amatir menunjukkan Sonboly yang memakai pakaian serbahitam berjalan keluar dari McDonald’s sambil mengacungkan pistolnya ke arah kerumunan. Orang-orang terlihat berlarian keluar. Petugas keamanan Olympia lantas mendatangi lokasi kejadian. Polisi juga diterjunkan ke sana. Baku tembak sempat terjadi antara pelaku dan aparat. Seorang polisi berhasil menyarangkan timah panas di tubuh Sonboly. Tapi, tembakan itu tidak membuat pelaku menyerah. Dengan luka tembak di tubuh, dia berusaha melarikan diri. Aksi pengejaran pun sempat terjadi di sekitar pusat perbelanjaan tersebut. Namun, tidak lama kemudian, polisi menemukan pelaku sudah menjadi mayat. Kuat dugaan Sonboly bunuh diri dengan pistol Glock kaliber 9 mm miliknya. Ketika identitas pelaku terkuak, tetangga-tetangga Sonboly pun terkejut. Mereka tidak menyangka putra sopir taksi tersebut mampu berbuat sekeji itu. Meski, beberapa tetangga yang lain mengenalnya sebagai sosok pendiam yang misterius. ”Muenchen Berdarah,” tulis surat kabar Bild di halaman depannya. Dari ibu kota, Kanselir Angela Merkel pun menyatakan keprihatinannya. Dia mengucapkan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban, baik yang tewas maupun terluka. Dia pun langsung menggelar rapat darurat dengan Dewan Keamanan Jerman tentang insiden di kota terbesar ketiga negerinya itu. Andrae mengungkapkan, Sonboly sangat terobsesi pada aksi pembunuhan masal. Salah satunya adalah pembantaian yang dilakukan Anders Behring Breivik di Norwegia. Kini polisi sedang menyelidiki keterkaitan Sonboly dan Breivik. ”Tim penyidik melihat ada kesamaan antara Sonboly dan Breivik dalam aksi mereka,” ucapnya. Selain itu, korban dalam dua insiden itu sama-sama remaja dan pemuda. Lebih lanjut, Andrae mengatakan bahwa sebagian besar korban Sonboly adalah orang asing. Di antaranya adalah 3 warga Turki, 3 Kosovo, dan 1 Yunani. ”Kondisi tiga korban luka kritis,” ujarnya. Sumber kepolisian mengatakan, Sonboly sangat gemar memainkan games berbau kekerasan. Dia juga penggemar berat Tim Kretschmer, remaja yang merenggut 15 nyawa di bekas sekolahnya di dekat Kota Stuttgart pada 2009. Mulai kemarin, bendera kebangsaan Jerman berkibar setengah tiang. (AFP/Reuters/BBC/hep/c10/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait