DPR RI akan Bentuk Panja Batubara Cirebon

Rabu 03-08-2016,10:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Komisi V DPR RI berjanji menindaklanjuti penutupan batubara di Pelabuhan Cirebon melalui pembentukan panja (panitia kerja). Hal ini dikatakan Ketua Komisi V DPR RI Fery Djemy Francis saat acara ramah tamah dengan para kepala daerah sewilayah III Cirebon di ruang Adipura Balaikota Cirebon, Selasa malam (2/8). Menurut Fery Djemy, Komisi V sangat berkepentingan untuk membantu Kota Cirebon mengembangkan pelabuhan. Tapi hasil temuan di lapangan ternyata bongkar muat batubara ditutup dengan alasan persoalan sosial. Karenanya, dia ingin membentuk panja dan akan mengundang kementerian terkiat untuk mendapatkan penjelasan langsung tentang alasan penutupan bongkar muat batubara di Cirebon. Jika mengacu pada program Presiden Jokowi tentang tol laut, sambung dia, maka pengembangan Pelabuhan Cirebon menjadi sebuah keharusan. Karenanya Komisi V DPR RI akan memberikan support. Apalagi Pelabuhan Cirebon sangat strategis sebagai pintu gerbangnya Jawa Barat di masa yang akan datang. “Karena segala jenis transportasi mulai darat, laut, dan udara semuanya ada di wilayah Cirebon,” terangnya. Fery juga menyinggung tentang pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang ada di Kertajati Majalengka. “Untuk Bandara Kertajati, sebenarnya gubernur memiliki komitmen luar biasa. Namun pembahasan awal kami dengan Kemenhub ternyata belum ada tanda-tanda memasukkan anggaran APBN di tahun 2017,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi V Dapil Cirebon-Indramayu, Yosep Umarhadi, mengatakan ke depan akan ada perluasan Pelabuhan Cirebon. Jika itu sudah terwujud, maka Pelabuhan Cirebon akan menjadi satu-satunyanya jalur transportasi laut yang sangat menjanjikan. Hanya saja, sambung Yosep, persoalan yang muncul saat ini adalah bongkar muat batubara yang menghadapi persoalan sosial dan ditutup. Yosep mengajak Komisi V untuk melihat langsung kondisi pelabuhan dan mencari solusinya. “Justru selama ditutup, bongkar muat batubara pindah melalui Tegal dan Bekasi. Tapi  biayanya mahal,” kata Yosep. Yosep juga mendorong pengembangan Pelabuhan Cirebon. Kuncinya, sambung politikus PDIP itu, ada di tangan walikota. “Cirebon ini masa depan Jabar ke depan. Potensi perdagangan ekonomi hingga wisata, termasuk akses lalu lintas semakin lengkap dengan adanya tol. Ada juga kereta api, juga nanti bandara internasional. Jika dikelola secara serius maka akan ada masa depan yang gemilang,” tandasnya. Pada kesempatan itu tampak hadir Sekda Kota Cirebon Drs Asep Dedi MSi, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, Bupati Majalengka Sutrisno, Dadang Tresnayadi mewakili Bupati Cirebon, GM PT Pelindo II Hudadi, dan Kepala KSOP Cirebon Rivolino SH. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait