KUNINGAN - Untuk pertama kalinya selama menjabat sebagai Bupati Kuningan, Acep Purnama, melakukan peninjauan proyek pembangunan Waduk Kuningan yang menghabiskan lahan di enam desa yang ada di Kecamatan Karangkancana dan Cibeureum, Kamis (4/8). Dalam kunjungan tersebut, bupati didampingi Kepala Dinas SDAP Amiruddin dan petugas pelaksana dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung melihat langsung proyek pembangunan waduk yang ditargetkan bisa mengairi areal pertanian di sebagian daerah Kuningan dan juga Brebes. Selain itu, bupati juga berkesempatan melihat lokasi pemukiman warga di Desa Randusari dan Kawungsari yang bakal ditenggelamkan. \"Pembangunan bendungan ini menggunakan lahan milik warga di enam desa yang sebagian besar merupakan lahan tidak produktif, kecuali di Desa Randusari ada 26 rumah dan di Desa Kawungsari mengharuskan seluruhnya ditenggelamkan. Untuk pembebasan lahan milik warga yang bukan kawasan pemukiman sudah selesai untuk ganti untung, sedangkan untuk lahan yang terdapat pemukiman warga sedang dilakukan proses negosiasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa selesai,\" ujar Acep di sela-sela kunjungannya. Menurut Acep, hingga saat ini progres pembangunan Waduk Kuningan sudah mencapai 23%. Meski demikian dia menyatakan optimis pembangunan bisa berjalan sesuai target seperti yang telah direncanakan. \"Diakui, ada kendala dalam proses pembangunan terowongan pengelak yang ternyata tidak semudah yang diduga. Ternyata pada lapisan dalamnya sulit untuk dibor sehingga memerlukan teknik khusus yang memakan waktu cukup lama,\" kata Acep. Namun dia yakin, setelah pembangunan terowongan ini selesai maka pembangunan Waduk Kuningan untuk tahap selanjutnya seperti pembangunan tapak bendung, sarana jalan dan pendukung lainnya akan lebih mudah. Acep pun optimis target pembangunan fisik Waduk Kuningan bisa selesai tahun 2018 nanti sehingga penggenangan bisa dilaksanakan tahun 2019. Sekedar informasi, Waduk Kuningan di bangun di lahan Seluas 221,59 hektare yang mencakup lahan di wilayah Desa Randusari, Kawungsari, dan Sukarapih di Kecamatan Cibeureum, serta Desa Tanjungkerta, dan Simpayjaya di Kecamatan Karangkancana. Bendungan tersebut direncanakan memiliki volume tampungan air maksimum sekitar 25,955 juta meter kubik, bersumber air dari daerah aliran Sungai Cikaro anak Sungai Cijangkelok ditambah curah hujan tahunan. Manfaat bendungan itu, antara lain untuk pengairan irigasi untuk areal pertanian masyarakat Kuningan timur dan areal pertanian bawang di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. (taufik)
Tinjau Pembangunan Waduk Kuningan, Bupati Acep Yakin Tuntas Sesuai Target
Jumat 05-08-2016,00:04 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :