Ajukan Proposal, Masjid Pamijahan Dibantu Rp500 Juta dari Qatar

Kamis 11-08-2016,18:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIAWIGEBANG - Warga Pamijahan, Kecamatan Ciawigebang seperti ketiban pulung. Betapa tidak, tanpa disangka dan diduga, desa ini mendapat bantuan sebesar Rp500 juta untuk pembangunan ulang masjid. Bantuan itu diberikan oleh salah seorang warga negara Qatar melalui penduduk Tasikmalaya dengan syarat, masjid yang lama dibongkar total dan diganti dengan masjid yang baru. Untuk desain atau rancangan masjid sendiri disediakan oleh fasilitator dari Tasikmalaya. Hanya saja pihak perwakilan Qatar tidak memberikan bantuan itu dalam bentuk uang, namun bahan material. Kepala Desa Pamijahan, Dalim menjelaskan, seminggu sebelumnya, pihak desa mengajukan proposal pembangunan masjid kepada perwakilan warga Qatar yang tinggal di Tasikmalaya. Tak berapa lama dari Tasikmalaya dikabarkan jika pengajuan bantuan pembangunan masjid disetujui. Akhirnya kedua belah pihak bertemu dan melakukan penandatanganan yang disaksikan oleh tokoh masyarakat Pamijahan. “Pengajuannya hanya seminggu, dan kemudian disetujui. Kami sendiri kaget dan tidak menyangka bakal secepat itu pengajuan proposal pembangunan akan disetujui oleh mereka,” kata Dalim didampingi sejumlah tokoh masyarakat setempat kepada Radar, kemarin. Namun dia mengatakan, ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat Pamijahan. Antara lain masjid yang lama harus diratakan, desain gambar masjid dibuat oleh warga Qatar, masjid tidak memakai genting namun dicor, bantuan itu tidak berupa uang tapi dalam bentuk bahan material, dan lama pengerjaan lima bulan. “Persyaratan ini kemudian dirapatkan dengan tokoh masyarakat Pamijahan. Hasilnya semua setuju dengan persyaratan dari perwakilan warga Qatar tersebut. Dan mulai Sabtu lalu, kami membongkar total masjid ini,” terang Dalim. Dalim menceritakan, pengajuan proposal ini melalui pertimbangan dari sesepuh desa dan juga MUI Desa Pamijahan. Tujuannya, agar di kemudian hari tidak saling menyalahkan. Terlebih baru kali ini masjid di desanya dibongkar total. “Tidak mungkin pemdes mengambil langkah sendiri tanpa melibatkan unsur masyarakat. Apalagi menyangkut pembangunan masjid. Alhamdulillah semua warga setuju dengan pembongkaran masjid, dan dibangun kembali melalui bantuan dari warga Qatar. Saat ini sudah dikirim ribuan besi langsung dari Tasikmalaya,” ujarnya. Sebenarnya, kata Dalim, bantuan sebesar Rp500 juta itu tidak mencukupi untuk pembangunan masjid sampai tuntas. Pihaknya sudah memperkirakan jika masjid ini membutuhkan dana sekitar Rp2 miliar sampai selesai. Kekurangan Rp1,5 miliar itu yang menjadi pemikiran bersama warga Pamijahan. “Kalau soal target lima bulan pengerjaan, Insya Allah bisa tercapai. Cuma yang kami pikirkan adalah bagaimana mengumpulkan kekurangan uang untuk pembangunan masjid. Tapi melihat respons dari masyarakat sangat besar, kami tetap optimtistis pembangunan ulang masjid akan rampung sesuai target yang sudah ditentukan,” tandas dia. Tokoh masyarakat Pamijahan, Lukman Hakim menambahkan, bantuan dari warga Qatar itu ibarat vitamin yang memacu warga Pamijahan untuk berpartisipasi lebih besar demi selesainya pembangunan masjid. “Kami juga kaget ketika diberitahu kalau proposal disetujui, dan pembangunan masjid bisa dimulai. Akhirnya hari Sabtu lalu, kami bergotong royong membongkar masjid agar rata dengan tanah. Di tempat itu kemudian dibangun masjid baru, yang desainnya sudah disiapkan. Untuk material bangunan, semuanya dikirim langsung dari Tasikmalaya,” sebut Lukman yang juga menjabat Kanit III Satintelkam Polres Kuningan. (ags)    

Tags :
Kategori :

Terkait