PKL Bima Nawar; Belum Mau Dibongkar, PON Masih Lama

Sabtu 20-08-2016,16:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KESAMBI – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di area Stadion Bima dan akses jalan masuk menuju venue Pekan Olahraga Nasional (PON), masih belum merata. Sebagian besar kios dan lapak pedagang memang sudah dibongkar, tetapi masih banyak yang bertahan. \"Nanti saja bongkarnya, PON masih lama,” ujar salah seorang pedagang, Rasminah (54), kepada Radar, Sabtu (20/8). Rasminah memang sudah tidak menggunakan lapaknya yang ditutupi terpal. Tetapi barang dagangannya ditempatkan menggunakan gerobak dan meja-meja besar. Rasminah khawatir kalau sewaktu-waktu ada penertiban yang dilakukan. Pasalnya, pedagang lain banyak yang sudah membongkar lapak termasuk para pemilik kios. Pantauan Radar, banyaknya pedagang yang bertahan di kawasan Bima tidak lepas dari omzet yang menggiurkan. Di hari biasa, para pedagang paling tidak bisa mengantongi Rp300-400 ribu per hari. Lain dengan akhir pekan saat ada pasar dadakan. Omzet itu bisa naik dua tiga kali lipat. “Stadion Bima adalah hidup kami. Jualan di sini sudah jadi tulang punggung ekonomi keluarga,” tutur Dudi yang sudah berjualan sejak 2010. Dudi berharap, pemerintah juga mempertimbangkan nasib para pedagang. Termasuk penempatan pedagang setelah PON. Di tempat terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Andi Armawan membenarkan masih ada PKL yang belum membongkar lapaknya.  Andi masih berharap pedagang kooperatif dengan melakukan pembongkaran swadaya. “Tinggal yang di belakang dekat stadion,\" tuturnya. Andi menghargai para pedagang kaki lima yang berinisiatif sendiri untuk membongkar lapak jualannya. Satpol PP juga melakukan pendekatan untuk memberi pengertian kepada pedagang. Dari mulai pengiriman surat, hingga sosialisasi. Upaya ini berhasil karena sebagian besar pedagang bersedia membongkar sendiri lapaknya. “Kalau ada yang perlu bantuan, kami siap bantu,\" tuturnya. Pihaknya berharap, kepada semua masyarakat, terutama PKL agar bisa memahami sosialisasi dan kebijakan ini sesuai perda dan perwali yang harus dituruti. Setelah selesai pembongkaran warung PKL, nantinya kiri dan kanan jalan menuju stadion akan dibuat taman agar menarik. “Semua elemen harus siap mensukseskan ajang PON, baik dari Pemkot, masyarakat dan para pelaku usaha,\" tuturnya. (mik)  

Tags :
Kategori :

Terkait