Penjagal Cirebon Tolak Daging Sapi Impor, Ini Alasannya

Minggu 21-08-2016,12:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Kebijakan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita yang membuka kran impor daging sapi mendapat penolakan dari jagal di Cirebon. Apa alasannya? Humas Jagal Pemotongan Sapi Cirebon, Mantri Yudi Lumanhakim menyampaikan, kebijakan impor daging sapi dinilai keliru. Karena sangat merugikan para peternak maupun pedagang daging. (Baca: Mendag Kaji Aturan Baru Sapi Impor) Menurutnya, selain menyengsarakan peternak dan pedagang, sapi yang berasal dari India selain belum lulus dari penyakit mulut dan kuku (PMK). \"Terus terang kita sangat keberatan dengan kebijakan tersebut. Selain belum lulus tes kesehatan untuk PMK, impor sapi dinilai langkah yang keliru,\" tegas Yudi kepada Radar Cirebon. Kebijakan ini tidak akan menguntungkan masyarakat Indonesia. Adanya impor daging sapi justru hanya mengungtungkan importir dan pemerintah saja. \"Impor daging sapi tidak akan ada nilai tambahnya. Untuk impor sapi bakal saja untungnya sedikit, ini impor daging yang ujung-ujung langsung dijual di pasaran, ini pasti akan mematikan kami selaku para jagal dan pedagang sapi,\"ungkapnya. Pemerintah harusnya mempertimbangkan kebijakan yang dapat menguntungkan jangka panjang. Menurut Yudi, impor bakalan (anakan) sapi hidup akan jauh lebih menguntungkan masyarakat. Sebab impor bakalan sapi yang dikirim dari Australia maupun Newzealand (Selandia Baru) dan negara lainnya, berupa sapi anakan hidup yang minimalnya memiliki bobot 300 kg. \"Kalau impor sapi bakalan kan kita peternak memelihara dulu sampai bobotnya bisa mencukupi kemudian bisa terjual, nah dari situ kita dapat untung karena telah memeliharanya,\"jelasnya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait