Tak Ada Anggaran, Proyek Satelit Nasional Bisa Batal

Rabu 31-08-2016,14:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANTEN – Megaproyek pembuatan sekaligus peluncuran satelit nasional pada 2021 terancam batal. Penyebabnya klasik, yakni masalah anggaran. Proyek yang dikomandani Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu menyedot dana sekitar Rp4 triliun. Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menuturkan, tiga buah satelit yang sudah diorbitkan Lapan selama ini adalah satelit riset. “Satelit riset itu kodenya Seri A,” katanya usai jadi pembicara kunci di forum LIPI di Serpong, Tangerang Selatan, kemarin. Satelit riset atau Seri A yang sudah berhasil diorbitkan Lapan adalah Lapan A1, Lapan A2 (Lapan Orari), dan Lapan A3 (Lapan IPB). Menyusul berikutnya adalah Lapan A4 dan Lapan A5. Untuk kedua satelit yang terbaru itu, misinya masih tahap pembahasan. Thomas mengatakan, misi satelit Lapan A4 dan Lapan A5 masih belum ditetapkan. Sementara itu, proyek satelit yang lebih besar atau satelit operasional kodenya adalah Seri B. Rencananya Lapan mulai menggarap proyek satelit operasional atau satelit nasional itu pada 2021 nanti. Namum Thomas mengatakan rencana itu sepertinya bakal terbentur urusan penganggaran. Untuk membuat sepasang satelit nasional atau satelit operasional komplet dengan stasiun buminya membutuhkan anggaran Rp4 sampai Rp5 triliun. Untuk satu unit satelit operasional saja, membutuhkan anggaran Rp1,5 triliun. Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Akmadi Abbas menjelaskan, dana riset yang disiapkan pemerintah memang terbatas. Selain itu, juga masih ada pemangkasan. Dia mencontohkan tahun ini LIPI mendapatkan dana Rp1,1 triliun. Namun ada pemangkasan hampir Rp70 miliar. “Kita bersyukur masih bertahan di angka Rp1 triliunan,” jelasnya. Akmadi mengatakan, dengan keterbatasan anggaran riset, maka sinergi antara lembaga riset yang ada di Indonesia sangat diperlukan. Misalnya untuk pengujian satelit, Lapan bisa bekerja sama dengan LIPI yang memiliki laboratorium pengujian, sehingga pengujian sudah bisa lebih hemat karena di dalam negeri. (wan/oki)

Tags :
Kategori :

Terkait