SUMBER-Kuwu se-Kecamatan Kapetakan mendatangi ruangan Wakil Bupati H Ason Sukasa SmHk, kemarin. Mereka mengadukan kondisi masyarakatnya yang tak mendapat pasokan air bersih dari PDAM Kabupaten Cirebon selama musim kemarau sekarang.
Para kuwu ditemui Wabup Ason, Direktur PDAM Ir H M Nasija Warnadi MM, dan sejumlah asisten serta staf ahli bupati. Di hadapan Wabub, satu persatu kuwu menyampaikan keluhan.
Kuwu Desa Pegagan Lor, Hj Ii Fariani mengungkapkan, sejak Juni lalu wilayah utara Kabupaten Cirebon yang notabene wilayah pesisir sudah mengalami krisis air bersih. Sumur artesis warga sudah tak bisa menampung air tanah. Begitu juga dengan masyarakat yang berlangganan air PDAM. “Karena masyarakat resah, akhirnya kami sepakat untuk menemui pimpinan kita agar ditemukan solusi,” ujarnya.
Akhirnya, atas kesepakatan bersama PDAM mau membantu masyarakat di Kecamatan Kapetakan dengan mengirim tiga mobil tangki air ukuran 6.000 liter setiap hari ke desa-desa. “Sehari tiga tangki untuk satu desa, mudah-mudah bisa menolong masyarakat kami,” harap Ii.
Berbeda dengan Pegagan Lor, Kuwu Desa Bungko H Moch Carkim menolak kesepakatan tersebut, karena tidak sesuai hasil rapat yang digelar didesanya bersama seluruh elemen masyarakat. “Kami sepakat menolak karena takut tidak cukup. Lebih baik kami beli sendiri, barangkali desa yang lain menerima, mangga,” tegasnya.
Wabup Ason mengatakan, untuk penanggulangan sementara pemerintah Kabupaten Cirebon melalui DPAM Kabupaten Cirebon akan mengirimkan air secara berkala ke desa-desa di Kecamatan Kapetakan. “Namanya juga emergensi, yang penting mereka bisa minum, masak dan lain sebagainya,” ujarnya.
Terkait penolakan yang dilontarkan Kuwu Desa Bungko, Ir H M Nasija Warnadi MM tidak terlalu mempersoalkan. Menurutnya, PDAM siap melayani masyarakat yang kekurangan air bersih sambil menunggu penggantian pipa PDAM menuju arah utara selesai dikerjakan, dan siap beroperasi kembali. (jun)