Tenda Pemudik Mulai Bermunculan

Senin 06-08-2012,03:06 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KESAMBI – Tenda bagi pemudik mulai mulai terlihat di beberapa titik. Di antaranya, posko 234 SC di Jl Brigjen Dharsono (By Pass) Kesambi. Posko yang diprakarsai oleh komunitas pemuda tersebut, menyediakan berbagai macam fasilitas yang dibutuhkan pemudik. Memasuki H-13, arus mudik di jalur utama masih terlihat lengang. Beberapa tenda-tenda yang digunakan untuk berjualan sudah mulai dibuat. Pantauan Radar, pada beberapa titik di ruas jalan utama mudik 2012. Jl Brigjen Dharsono atau yang lazim disebut By Pass, masih dalam keadaan lenggang dan sepi. Tahun-tahun sebelumnya, jalan tersebut penuh sesak dilewati pemudik mobil dan motor. Menurut Ketua 234 SC Cirebon Kota, RM Hendy Nugroho Soewondo, posko mudik dibuka untuk membantu pemudik yang melintasi jalan By Pass. “Menyambut Lebaran, biasanya jalan By Pass akan macet padat merayap. Kami ingin membantu sesama,” ujarnya kepada Radar, di poskonya, Minggu (5/8). Di dalam posko berukuran 2x3 meter tersebut, Hendy dan kawan-kawannya menyediakan berbagai fasilitas yang diperlukan pemudik. Di antaranya, tempat tidur, snack gratis, minum dan pijat gratis, serta pengobatan gratis. Dana yang dikumpulkan secara swadaya, dimanfaatkan untuk membuka posko mudik Lebaran 2012. “Kita disuport Pemuda Pancasila Kota Cirebon. Posko ini sudah mendapatkan izin dari Polresta,” ungkapnya. Posko 234 SC akan dibuka hingga tanggal 19 Agustus 2012 atau hari H Idulfitri. Begitupula menjelang arus balik, Hendy dan kawan-kawan akan membuka posko yang sama. Lebaran dan mudik dua kata yang begitu bermakna bagi Ratinih, pedagang dadakan di sepanjang jalur By Pass. Saat ditemui Radar di warungnya, Ratinih mengaku membuka warung dadakan untuk mengais rezeki dari para pemudik. “Saya buka warung untuk menghadapi pemudik. Karena saya tahu, tahun-tahun sebelumnya jalan By Pass selalu dilewati pemudik,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (5/8). Alasan utama membuka warung dadakan di sepanjang jalur By Pass, karena Ratinih menilai jalur tersebut sangat strategis untuk berjualan. Sebab, jalur utama mudik biasanya melalui jalur By Pass. “Saya baru buka tahun ini. Informasi yang saya dapatkan, ini tempatnya cocok buat dagang saat mudik tiba,” bebernya. Sebelumnya, Ratinih biasa berjualan di tempat-tempat pariwisata seperti objek wisata Kalijaga. Kali ini, di tahun pertama buka warung dadakan mudik Lebaran, Ratinih akan membuka warungnya selama 24 jam. Harapannya, pundi-pundi rupiah bisa mengalir, sederas arus mudik menjelang Lebaran Idulfitri. Bagi Ratinih dan kawan-kawannya, Lebaran Idulfitri dengan tradisi mudiknya membawa berkah tersendiri. Meskipun membuka warung dadakan di sepanjang jalan By Pass, Ratinih tetap meminta izin dari ketua RT setempat. “Katanya cukup izin kepada RT. Ini sudah mewakili izin ke Lurah,” ucapnya. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait