Pengusaha Tahu Terancam Bangkrut

Senin 06-08-2012,03:13 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN – Harga kacang kedelai yang saat ini sudah mencapai Rp8.050 per kilogram, membuat pengusaha kesulitan. Mulai akhir pekan kemarin, mereka pun menaikan harga jual tahu. “Biasanya satu potong tahu harganya Rp200, sekarang terpaksa saya naikan menjadi Rp250 per potong untuk tahu yang dijual ke pasar. Adapun untuki di kios pinggir jalan, atau biasa untuk oleh-oleh dari Rp300 menjadi Rp 500 per potong,” ujar salah seorang pengusaha Tahu Lamping, Mamah, kepada Radar, Minggu (5/8). Diakui Mamah, produksi tahu kini mengalami penurunan dibanding saat harga kacang kedelai masih Rp6 ribu per kilogram. Penurunannya signifikan dari 3 kuintal per hari kini hanya 1,5 hingga 2 kuintal saja. Itu pun hanya untuk memenuhi pesanan beberapa pedagang di pasar dan mempertahankan agar kios oleh-olehnya tetap beroperasi. “Sejak harganya dinaikan, banyak pedagang yang keberatan dan tidak mau pesan lagi. Untungnya, saya masih bisa jualan tahu di pinggir jalan untuk oleh-oleh. Sehingga meskipun harganya dinaikkan, tapi pembeli masih tetap ramai,” papar Mamah. Lain halnya dengan Oki, pengusaha tahu di Blok Cikentrungan mengaku, omzet usahanya belakangan semakin melorot. Ini karena tahu buatan Oki hanya dijual untuk memenuhi permintaan di pasar tradisional dan tetap memasang harga Rp200 per potong. “Kalau saya naikan harganya, banyak pedagang di pasar yang tidak mau. Tapi untuk mengakali tidak sampai rugi, terpaksa ukuran tahu diperkecil. Waktu harga kedelai masih Rp6 ribu, satu papan ukuran 50 x50 centimeter dipotong 14 garis sama besar, kini jadi 16 garis,” terangnya. Oki mengungkapkan, produksi tahunya mengalami penurunan drastis. Sebelumnya dia menghabiskan hingga 1 kuintal lebih kacang kedelai kini hanya 80 kilogram saja. Sementara itu, Ketua Kelompok Pengusaha Tahu Blok Cikentrungan, Nono Sutrisno mengatakan, kenaikan harga kedelai membuat beberapa pengusaha tahu di Kuningan kelimpungan. Meski belum ada yang sampai tutup, tapi Ia  memastikan beberapa di antaranya terancam bangkrut. “Alhamdulillah, setelah ada aksi besar-besaran pengusaha tahu tempe di Jakarta beberapa waktu lalu, harga kedelai berangsur turun dariRp8.500 kini menjadi Rp8.050 per kilogram. Tapi pemerintah harus segera membuat tindakan agar harga kedelai bisa segera normal. Sehingga pengusaha seperti kami bangkit lagi,” harap Nono. Salah satu solusi yang harus diambil pemerintah, lanjut Nono, adalah penanganan stok kacang kedelai sepenuhnya oleh Bulog, bukan oleh importir. Jika ditangani oleh Bulog, maka kenaikan harga kedelai untuk pengusaha tahu bisa dicegah karena masih ada stok di gudang selama harga kedelai internasional sedang melambung. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait