Presiden Jokowi Berikan Award “Primaduta” pada Kerupuk Papatonk

Senin 17-10-2016,11:20 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA – Papatonk, merek kerupuk udang yang diproduksi PT United Harvest Indonesia sukses ganda. Pertama, sukses memperoleh penghargaan Primaduta yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 12-16 Oktober 2016 saat pembukaan Resmi Trade Expo Indonesia (TXI) ke-31 tahun 2016 di JIExpo, Jakarta. Kedua, sebagai produk Indonesia, dia sukses membangun pasar di Tiongkok dengan volume 20 juta bungkus kerupuk setiap tahun. Yang membanggakan, desain bungkus kerupuk dengan nama “Papatonk” --Indonesian Premium Shrimp Crackers—itu selalu menggunakan logo Wonderful Indonesia. Kemasan atau bungkus camilan kriuk-kriuk dengan tulisan “Shrimp Crackers” ini beraneka warna. Dasarnya hitam, atasnya ada yang kuning, merah muda, orange, hijau dan biru, dengan gambar kerupuk di mangkuk. Desain terbarunya, menampilkan wajah bintang film pria dan wanita yang sedang produksi film dengan mengambil lokasi shooting di Bali, Indonesia. Suprapto, salah satu pendiri Papatonk itu cukup pintar menggunakan bungkus kerupuk udang itu sebagai meda promosi yang efektif. Produk kerupuk udang yang gurih ini berhasil menembus pasar Tiongkok sekaligus mempromosikan Wonderful Indonesia di bungkus premiumnya. “Konsumen kerupuk udang Papatonk ini ada dua. Yakni, mereka yang pernah datang dan merasakan sensasi makan kerupuk di Indonesia. Dan, mereka yang tertarik untuk datang ke Indonesia,” aku Suprapto. Kerupuk adalah makanan khas Indonesia yang hampir bisa ditemui di semua restoran. Digigit kriuk, rasanya gurih, ada unsur udang, dan jika mencobanya, terancam tidak bisa berhenti sampai si kerupuk habis. Direktur Papatonk Indonesia, Umar mengucapkan terima kasih atas penghargaan Primaduta yang sangat membanggakan dari Presiden Joko Widodo. Ini akan menjadi penyemangat untuk melakukan berbagai inovasi untuk mendukung kegiatan Wonderful Indonesia di Tiongkok, baik dalam bentuk promosi offline maupun online. “Kami juga mendukung Kemenpar untuk mendatangkan 20 juta wisman ke Indonesia,” kata Umar. Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Wilayah Asia Pasifik Vinsensius Jemadu yang punya ide menempelkan logo Wonderful Indonesia ke bungkus kerupuk itu sempat galau. Apakah menaruh logo di bungkus makanan ringan itu tidak menurunkan brand value Wonderful Indonesia di pasar Tiongkok? Karena produknya bukan tergolong barang luxury seperti jam tangan Rolex, mobil Mercedez-benz, Porsche, Ferari, BMW, Rolls-Royce, I-Phone 7, dan lainnya. Tetapi ini kerupuk, yang jika dibiarkan sehari di ruang terbuka langsung melempem. Kata-kata “melempem” itu sendiri bisa berpotensi mengganggu brand. Namun, saat itu Menpar Arief Yahya langsung mengiyakan, begitu melihat kemasannya premium, desain warna-warninya cukup keren. Dan jumlah yang dipasarkan dalam setahun cukup besar, 20 juga. Bahkan angka itu bisa lebih, setelah melihat reaksi pasar positif. “Terbukti, Papatonk meledak di pasar Tiongkok, tidak sia-sia kami menempel logo Wonderful Indonesia di bungkusnya,” kata Vinsensius Jemadu. \"Papatonk rupanya bisa menjadi media promosi yang cukup nendang. Produk itu dijual di hampir semua supermarket di kota-kota besar di Tiongkok. Produknya, kerupuk udang adalah khas snack Indonesia. Logo yang menempel juga pas, Wonderful Indonesia. Sejalan dengan diplomasi kuliner yang sedang digenjot Pak Menpar Arief Yahya untuk Tiongkok yang menjadi pasar utama kita saat ini,” jelas Vinsen. Krupuk adalah camilan khas pengundang selera saat makan besar di kebanyakan orang Indonesia. Baik kalangan tradisional maupun modern, kerupuk sudah menjadi makanan harian di tanah air. Ketika dikemas dengan bungkus yang mewah, makanan ini pun berubah image menjadi snack yang mahal dan menawan di Tiongkok. Krupuk udang sukses menembus pasar Tiongkok, dan diharapkan bisa terus memperbesar volume eksportnya. Dengan begitu, produksi budidaya udang di tanah air bisa semakin besar dan terus meningkat. Ekonomi masyarakat juga naik. Sekaligus, promosi Wonderful Indonesia semakin mengakar di Negeri Tirai Bambu itu. Design kemasannya juga terus berinovasi. Saat ini menampilkan 10 Bali Baru dan beberapa destinasi yang siap branding, seperti candi Borobudur, Wakatobi, Belitung, Raja Ampat dan lain-lain (*)

Tags :
Kategori :

Terkait