SAAT ini kegiatan mendaki gunung sudah menjadi \"gaya hidup\" tersendiri bagi sebagian orang. Panorama indah yang disajikan alam rupanya menjadi alasan utama para pendaki untuk kembali mendaki hingga puncak tertinggi. Meski banyak menguras tenaga, tak membuat pecinta hobi ini lelah diri. Tak terkecuali bagi Ami, pendaki wanita. Pengemasan persiapan hiking pun dibuat sehemat mungkin, termasuk pakaian yang dikenakan selama perjalanan. Seperti pendaki wanita yang satu ini. Sejak duduk di bangku SMA ia sudah menjajal berbagai puncak gunung. Uniknya, selama mendaki, dara kelahiran 1997 itu tetap mengenakan hijab syar\'i nya hingga puncak gunung. \"Muncak tapi tetap syari,\" akunya. Menjadi pendaki wanita dengan tetap memakai hijab syari bagi Ami menjadi kebanggaan tersendiri. Selain dapat terus istiqomah, ia juga mengaku mengenakan hijab syari dapat terus mengingatkan diri kepada yang Maha Kuasa dimanapun berada. \"Jadi pengingat, keindahan alam ini semuanya hanya milik Allah, kita sebagai hambanya harus tetap menjaganya,\" tuturnya. Sebut saja Gunung Ciremai, Merbabu, Merapi, Sumbing, Sindoro hingga Gunung Prau sudah berhasil Ami daki. Dengan tetap mengenakan hijab syari dan rok panjang menutupi, bagi Ami menjadi pendaki gunung dengan pakaian syar\'i seperti ini membuatnya semakin nyaman. \"Selama mendaki hingga saat ini saya berpakaian rapi dengan syari, kalau banyak yang bilang ribet, nggak sama sekali,\" lanjutnya. Tips yang perlu diingat bila ingin mendaki gunung tentu persiapan fisik sebelum pemberangkatan. Tak lupa pakaian hangat namun tetap nyaman dipakai dan perbekalan. \"Lari pagi minimal satu minggu sebelum hiking. Check up kesehatan juga perlu. Bagi pendaki muslimah, tetap menggunakan hijab syari tidak akan membatasi gerak mu selama hiking, trust me,\" katanya. (myg)
Naik Gunung Tapi Tetap Syar’i
Rabu 19-10-2016,20:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :