Kota Cirebon Masih Kurang 1.160 Guru

Jumat 11-11-2016,16:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KESAMBI - Setiap tahun ada puluhan guru yang pensiun. Kondisi ini menambah daftar panjang kekurangan guru di Kota Cirebon. Saat ini, Kota Cirebon kekurangan 1.160 guru dari tingkat SD, SMP sampai SMA/SMK. Solusi penambahan guru hanya dari pembukaan tes CPNS. Namun, moratorium yang masih berlangsung menutup peluang tersebut. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Dikdas Disdik) Kota Cirebon Drs H Adin Imaduddin Nur mengatakan, secara umum jumlah kebutuhan guru di tingkat SD dan SMP Kota Cirebon belum dapat tergambarkan secara pasti. Pasalnya, data kebutuhan guru ideal di setiap SD dan SMP negeri Kota Cirebon, belum kunjung dilaporkan. Hal ini membuat Bidang Dikdas Disdik kesulitan memetakan sesuai kebutuhan di lapangan. “Kalau kekurangan, berapa kurangnya? Itu pentingnya data lapangan dan kebutuhan. Saya sudah minta dua kali, tetapi belum juga ada laporan dari sekolah-sekolah,” ucapnya kepada Radar, Jumat (11/11). Meskipun tidak dapat diketahui secara pasti jumlah kekurangan guru di setiap sekolah SD maupun SMP negeri di Kota Cirebon, angka mendekati ideal tenaga pengajar setiap sekolah dapat dilihat dari jumlah guru non PNS yang ada. Berdasarkan data itu, kata Adin Imaduddin Nur, dapat menggambarkan setidaknya jumlah kekurangan guru yang ada di lapangan. Pasalnya, sampai saat ini masih berjalan pendataan akan kebutuhan guru disesuaikan dengan fakta jumlah di lapangan. Perencanaan kebutuhan guru masih berjalan. Namun, Adin memastikan ada kebutuhan ribuan guru di Kota Cirebon. Kekurangan tersebut ditambah dengan puluhan para guru PNS yang pensiun setiap tahunnya. Karena itu, Adin berharap ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk memberikan pengecualian kepada guru agar diperbolehkan membuka jalur CPNS. Sebab, untuk menjadi tenaga pendidik seperti guru harus memiliki spesifikasi khusus. Artinya, tidak semua PNS bisa menjadi guru. “Selama ini kekurangan guru di isi tenaga magang. Istilah umumnya honorer,” ucapnya. Namun, sejak adanya UU ASN pada tahun 2014 lalu, pemerintah daerah tidak diperbolehkan menambah tenaga honorer. Untuk tingkat SD, kata Adin, jika melihat jumlah tenaga pendidik non PNS yang dapat diindikasikan kekurangan guru, ada 832 orang. Sedangkan tingkat SMP ada 132 orang. Artinya, Kota Cirebon membutuhkan setidaknya 964 guru. Kekurangan guru tidak hanya di tingkat SD dan SMP. Tingkat SMA mengalami hal yang sama. Kepala Seksi Mutendik Bidang Pendidikan Menengah Disdik Kota Cirebon Uned SE mengatakan, tingkat SMA dan SMK Negeri, Kota Cirebon kekurangan 196 guru. Semua sekolah negeri dari SMAN 1 sampai SMAN 9 mengalami kekurangan guru. Jumlahnya 97 guru yang terdiri dari berbagai mata pelajaran. “Guru SMA berbeda dengan SD yang satu guru bisa untuk semua pelajar. Kalau SMA, satu guru memegang satu pelajaran sesuai kompetensi,” ucapnya kepada Radar, Kamis (10/11). Sedangkan SMKN 1 dan SMKN 2, hanya dari dua sekolah itu saja kekurangan guru mata pelajaran mencapai 99 orang. Kekurangan guru ini semakin bertambah seiring waktu yang memastikan ada guru pensiun dan meninggal. Dua hal itu tidak dapat dihindari dan pasti terjadi secara berkelanjutan. Hal ini otomatis berimbas pada jumlah kekurangan guru yang terus bertambah dari waktu ke waktu. (ysf)          

Tags :
Kategori :

Terkait