Cuaca Tak Menentu, Pengguna Dryer Naik 50%

Sabtu 03-12-2016,15:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU - Datangnya musim penghujan membuat petani di Indramayu kesulitan untuk menjemur gabah. Pasalnya, kondisi cuaca yang tak menentu membuat petani tidak dapat menjemur gabah dan kadar kekeringan gabah tidak dapat kering dengan sempurna. Sehingga jika digiling butir beras akan remuk, dan mengurangi nilai jual. Untuk mengatasi hal ini petani di Kecamatan Widasari menggunakan dryer (pengering) gabah agar dapat mengeringkan gabahnya meskipun cuaca hujan. Bahkan seminggu terakhir pengguna dryer gabah di Kecamatan Widasari mengalami peningkatan hingga 50 persen. Hal ini diakui pengelolah dryer di Desa Bunder Kecamatan Widasari, H Surakman. Menurutnya, selama panen musim gaduh dan dibarengi dengan kondisi cuaca yang tak menentu, membuat petani di Kecamatan Widasari kesulitan untuk menjemur gabah, sehingga petani memilih mengeringkan gabahnya dengan mesin pengering gabah. Petani yang menggunakan jasanya untuk mengeringkan gabah, mengalami peningkatan hingga 50 persen dibandingkan sebelumnya. Dengan lonjakan tersebut, dirinya harus membagi jadwal dan membatasi jumlah gabah yang di bawa petani. “Kami batasi maksimal setiap orang ini hanya membawa gabah 5 ton saja, karena dryer ini hanya dapat menampung 5 sampai 6 ton, dan dapat mengeringkan gabah dengan kadar air yang sesuai dalam waktu 8 jam. Untuk itu kami membatasi agar petani dapat terlayani semua dan ini bukan hanya dari Kecamatan Widasari saja, ada yang dari Kecamatan Lelea, Lohbener, dan Jatibarang. Bahkan yang sebelumnya cuma ada 20 petani kini bisa sampai 30 petani yang menggunakan jasa kami, dan tak menutup kemungkinan akan terus mengalami penambahan ketika musim hujan benar-benar rutin,” bebernya, Sabtu (3/2). Sementara itu, Yanto (47) salah satu petani asal Widasari mengaku dirinya lebih memilih untuk mengeringkan gabahnya dengan menggunakan jasa pengering gabah dengan alat dryer. Hal ini dikarenakan dirinya tidak dapat menjemur gabah saat cuaca yang tak menentu dan sering hujan, sehingga dirinya kesulitan memperoleh hasil gabah yang benar-benar kering. “Ya karena jika gabah yang kami jemur tidak benar-benar kering, bisa-bisa ketika digiling hasilnya tidak bagus, dan butiran berasnya akan remuk, sehingga harganya juga jatuh dan kami rugi. Dari pada seperti itu lebih baik kami menggunakan jasa pengering gabah dengan menggunakan dryer,” ujarnya. (oni)    

Tags :
Kategori :

Terkait