Keluarga Dewi Sartika Ingin Diperingati Setiap Tahun

Senin 05-12-2016,10:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANDUNG – Tepat di hari lahirnya, makam Dewi Sartika di Jalan Karanganyar Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung diziarahi berbagai elemen masyarakat, kemarin (4/12). Itu sebagai bentuk penghargaan terhadap pahlawan asal Kota Kembang yang memiliki banyak jasa di bidang pendidikan. Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung Sony Teguh Prasetya mengatakan, tujuan dari kegiatan tak lain untuk memberikan pemahaman kepada generasi bangsa. ”Kita ingin memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai sosok Ibu Dewi Sartika di dalam semangatnya mencerdaskan Indonesia khususnya Jawa Barat Kota Bandung,” kata Sony. Sehingga diharapkan dia, nilai-nilai perjuangan Dewi Sartika bisa dilanjutkan oleh para generasi bangsa. ”Kita mendorong para pemuda untuk senantiasa memberikan partisipasi dan perannya terhadap kecintaannya kepada Dewi Sartika, sehingga harapan kita mereka bisa melanjutkan nilai-nilai perjuangannya,” ucapnya. Menurut Sony, kegiatan hari ini merupakan kali ketiga yang diselenggarakan oleh Dispora Kota Bandung sejak awal 2015. Kendati seluruh kegiatan dilaksanakan sederhana, namun itu semua tak mengurangi makna peringatan. ”Harapan kita di tahun depan bisa lebih semarak lagi dalam memperingati hari Dewi Sartika di sekolah-sekolah, sehingga perjuangan itu bisa diinformasikan dan tersampaikan kepada seluruh generasi muda,” ujar dia. Sementara itu, turut hadir anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Popong Otje Djundjunan dan Legiun Veteran. Ceu Popong mengatakan, bahwa Dewi Sartika merupakan salah satu tokoh perintis pendidikan kaum wanita di Indonesia. Menurut dia, di masa Dewi Sartika kaum wanita sangatlah sulit untuk bisa bersekolah. Namun begitu, semangat kegigihannya untuk mengajak kaum wanita untuk bersekolah terus dilakukan kendati saat itu sempat terjadi penolakan. ”Beliau rela menjual harta untuk memperjuangkan sekolah ini. Waktu Dewi Sartika sudah lewat, sekarang tinggal kita dan ini waktu kita. Kita isi sesuai kapasitas kita dan kemampuan kita. Pesan saya, jadilah wanita yang baik,” ucapnya. Sekretaris Ikatan Keluarga Ahli Waris Raden Agah Kanduruan Suryawinata-Raden Dewi Sartika (Awika), Deddy Rukadi mengatakan, Dewi Sartika merupakan satu dari 169 pahlawan nasional yang berjuang sebelum masa kemerdekaan. Menurutnya, Dewi Sartika yang ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 1966 itu berjuang di bidang pendidikan dan emansipasi wanita. ”Kalau Ibu Kartini mengirim surat ke Belanda hingga akhirnya menjadi buku Habislah Gelap Terbitlah Terang, Dewi Sartika mendirikan sekolah. Beliau juga yang jadi gurunya langsung,” kata Deddy. Dikatakan Deddy, perjuangan Dewi Sartika membuat sekolah dilatarbelakangi keprihatinannya melihat kaum wanita yang sulit mendapatkan pendidikan waktu itu. Dewi Sartika akhirnya mendirikan sekolah khusus wanita yang sekarang menjadi SMP Dewi Sartika. ”Sekolah ini menjadi situs bersejarah. Arsitekturnya pun masih asli, belum ada perubahan,” kata Deddy. Deddy mengatakan, keluarga telah mendorong pemerintah pusat untuk memperingati harlah Dewi Sartika setiap tahunnya. Namun pemerintah pusat belum merespons hal tersebut. Keluarga pun berharap pemerintah daerah meresponsnya sebab selama ini peringatan harlah Dewi Sartika hanya dilakukan kalangan keluarga dan masyarakat sekitar. ”Paling tidak diperingati di Jabar. Karena Dewi Sartika ini berasal dari Jabar. Kami sangat senang jika diperingati bersama-sama. Alhamdulillah mulai diperingati walau masih kurang (semarak). Kami tetap merasa bangga karena tidak jalan sendiri,” kata Deddy. Selain diperingati masyarakat Jawa Barat, momentum istimewa ini juga mendapat apresiasi dari perusahaan raksasa Google. Sepanjang hari kemarin, Dewi Sartika menjadi ikon laman depan Google Indonesia. Lewat Google Doodle, perusahaan raksasa mesin pencari tersebut membuat sebuah gambar Dewi yang terlihat sedang mengajarkan murid wanita di papan tulis. Hal ini dilakukan Google semata untuk memperingati hari lahirnya Dewi Sartika bertepatan 132 tahun yang lalu dan  berperan besar dalam pendidikan kaum wanita di Indonesia. Pemerintah sendiri mengakui Dewi Sartika sebagai pahlawan nasional pada era Soekarno 1966 silam dan mengakui jasanya sebagai Pahlawan pendidikan. Bukan hal yang aneh jika perusahaan teknologi sebesar Google memberikan apresiasi atas jasa-jasanya dahulu dan memperingatinya di laman muka mesin pancari mereka. Dikutip dari berbagai sumber, Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1884 di Bandung dan meninggal pada 1947 atau sekitar 62 tahun. Dia merupakan anak dari pasangan Raden Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas yang dahulu pernah menjadi patih di Kota Bandung, Jawa Barat. Diketahui, Dewi Sartika sudah mulai mengajar kaum wanita sejak 1906 di lokasi sekitar rumah sang ibu di Kota Bandung. (bbs/fik)

Tags :
Kategori :

Terkait