Datangi Dinsosnakertrans, Kepala SMK Nasional Tidak Bawa Berkas INDRAMAYU - Kasus penyusupan alumni SMK Nasional Indramayu pada program Praktek Kerja Industri (Prakerin) ke Malaysia, berbuntut panjang. Kemarin (30/8), Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu, Wawang Irawang melalui Kepala Bidang Hubungan Tenaga Kerja Industri dan Pengawasan Ketenagakerjaan, Adi Satria, menggelar rapat tertutup di kantor Dinsosnaker. Rapat tersebut berlangsung selama dua jam. Namun, dari hasil pertemuan antara Dinsosnakertrans dengan pihak sekolah itu tanpa hasil alias masih ngambang. Kepala Dinsosnakertrans, Wawang Irawang mengatakan, pihak sekolah belum dapat menunjukkan berkas dan administrasi pemberangkatan alumni yang tanpa prosedural itu. \"Pertemuan tadi hanya pemanggilan atau konfirmasi saja untuk menanyakan kebenaran atas keberangkatan alumninya yang ikut terbang ke Malaysia, dan saya didampingi Kabid Tenaga Kerja Industri dan Pengawasan Ketenagakerjaan, Adi Satria, baru mempertanyakan beberapa poin pertanyaan terkait administrasi dalam pemberangkatan alumni yang tanpa sepengetahuan Dinsosnakertrans. Rencananya hari ini (3/8), Suwito akan menyerahkan berkas-berkas secara administratif,\" ujar Wawang. Dikatakannya, dalam pertemuan itu Kepala SMK Nasional, Supito mengaku, peserta yang mengikuti prakerin berjumlah 72 siswa, sementara lainnya alumni. \"Terkait pemberangkatan siswa SMK yang melaksanakan program Prakerin ini hanya sebagai pendamping, dari 10 siswa didampingi 1 alumni,\" katanya. Dilanjutkan Wawang, dalam rapat tertutup tersebut Supito belum dapat menjelaskan secara detail pemberangkatan alumninya. Hal itu, kata Wawang, pertemuan itu hanya sebatas konfirmasi saja bukan penyerahan berkas. “Supito berencana akan memenuhi keinginan Dinsosnakertrans, guna menyamakan persepsi pembicaraan dengan arsip yang dimiliki sekolah. Dari situ kita akan tarik kesimpulan bahwa program Prakerin tersebut bermasalah atau tidak, jika bermasalah maka kasus ini akan terus berlanjut,\" tegas Wawang. Sementara itu, usai rapat tertutup Supito enggan memberikan komentar, Pasalnya, hasil pembicaraan belum lengkap tanpa adanya arsip yang dimiliki sekolah. “No comment,\" kata Supito saat diwawancara wartawan koran ini. (sam)
Kasus Prakerin Ngambang
Jumat 31-08-2012,08:55 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :